Hubungan suasana perasaan pada ibu dengan perilaku anak penyandang autisme
L ATAR BELAKANG Autisme dalah suatu kecacatan perkembangan pada saraf yang dapat menyebabkan gangguan, salah satunya adalah perilaku. Menurut CDC dan ADDM, 1 dari 68 anak didiagnosis dengan autisme di Amerika Serikat pada tahun 2010, hal ini dapat menyebabkan gangguan suasana perasaan pada ibunya seperti kecemasan, depresi, dan stress. Prevalensi gangguan mental emosional di Indonesia menurut Riskesdas tahun 2013 sebesar 6%, sedangkan prevalensi gangguan mental emosional di Jambi pada tahun 2007 adalah sebesar 7,1% dan pengetahuan gangguan autistik yang masih rendah. Seiring dengan tingginya angka gangguan mental emosional pada dewasa umumnya wanita di Indonesia, dan kecendrungan meningkatnya angka anak penyandang autisme, maka penelitian ini bertujuan untuk menilai perilaku anak autisme yang mepengaruhi suasana perasaan pada ibu. METODE Penelitian ini dilaksanakan di yayasan autisme Provinsi Jambi pada bulan Oktober- Desember 2015. Dengan analitik observasional dan pendekatan potong silang (cross sectional). Pengumpulan sampel dilakukan secara consecutive random sampling, pada 46 responden wanita. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner DASS dan kuesioner SDQ. Analisis bivariat menggunakan uji Kolmogorof- Smirnov, dengan batas kemaknaan adalah p< 0,05. HASIL Penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar ibu memiliki suasana perasaan dalam batas normal (41,3%), dan perilaku anak autisme yang dikategorikan abnormal (73,9%) Hasil uji analisis menyatakan terdapatnya hubungan yang bermakna secara statistik antara suasana perasaan ibu dengan perilaku anak penyandang autisme (p= 0.001). KESIMPULAN Penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara suasana perasaan ibu dan perilaku anak penyandang autisme .
B ACKGROUND Autism is a developmental disability in the nerves that can cause disruption, one of them is behavior. According to CDC and ADDM, one of 68 children diagnosed with autism in the United States in 2010, it can cause mood disruption in maternal with autism children such as anxiety, depression, and stress. The prevalence of mental emotional disorder in Indonesia by Riskesdas in 2013 was 6%, while the prevalence of mental emotional disorder in Jambi in 2007 was 7.1% and the knowledge of autistic disorders is still low. Along with the high rate of mental emotional disorder in adults generally women in Indonesia, and the inclination of increasing numbers of autism children, This study aimed to assess autism child behavior can effecting maternal mood disruption. METHODS The research was conducted at autism foundations in Jambi province on October- December 2015. The method used in this study is analytic observational and cross sectional approaching. The Data was collected by using DASS and SDQ questionnaire doing by consecutive random sampling in 46 women as respondent. The Kolmogorof - Smirnov test is used to analytic bivariate. The limit of significance used was p < 0.05. RESULTS This study shows that most respondents have experienced the normal mood (41.3 %), and abnormal categoric behavior of children with autism (73.9 %) . Analytical test shows that there are statistically evident the relationship between maternal mood with autism child behavior ( p = 0.001 ) . CONCLUSIONS This study shows that there are relation between maternal mood with autism child behavior