Hubungan faktor risiko timbulnya gangguan gastrointestinal akibat kemoterapi pada pasien kanker
K anker adalah istilah umum untuk sekelompok besar penyakit yang dapat mempengaruhi bagian tubuh mana pun. Istilah lain yang digunakan adalah tumor ganas dan neoplasma. Sebagian besar perawatan kanker adalah pembedahan, kemoterapi dan atau radioterapi. Perawatan lain, seperti terapi hormon, juga dapat digunakan untuk beberapa jenis kanker. Saat ini, pengobatan yang lebih banyak digunakan oleh pasien kanker, bagaimanapun, adalah dengan menggunakan metode pengobatan kemoterapi. Efek samping dari kemoterapi adalah bahwa pasien akan menjalani toksisitas organ yaitu gangguan pencernaan. Tanda dan gejalanya adalah mual dan muntah. Ini hanya sementara, dan tidak semua pasien kanker yang menjalani kemoterapi mengalami hal-hal seperti itu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Desain penelitian kuantitatif yang digunakan adalah cross sectional dengan melakukan pengukuran sesaat terhadap 52 pasien kanker yang menjalani kemoterapi di Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta. Data yang dikumpulkan adalah dengan memantau catatan medis. Analisis data menggunakan SPSS untuk Windows versi 21.0 dan tingkat makna yang digunakan adalah 0,05. Hasil uji Kolmogorov-Smirnov signifikansi p-value pada variabel umur, jenis kelamin, jenis kanker, kombinasi obat dan dosis obat diperoleh nilai p> 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa usia, jenis kelamin, jenis kanker, kombinasi obat dan dosis obat masing-masing tidak berkorelasi signifikan dengan gangguan pencernaan. Faktor-faktor usia, jenis kelamin, jenis kanker, kombinasi obat dan dosis obat masing-masing tidak secara signifikan berkorelasi dengan gangguan pencernaan.
C ancer is a general term for a large group of diseases that can affect any part of the body. Other terms used are malignant tumors and neoplasms. Most of cancer treatments are surgery, chemotherapy and or radiotherapy X-rays. The other treatment, such as hormone therapy, can also be used for several types of cancer. Currently, the more widely used treatment by cancer patients, however, is to use a treatment method of chemotherapy. The side effect of chemotherapy is that patients will undergo organ toxicity namely gastrointestinal disorder. The signs and symptoms are nausea and vomiting. It is only temporary, and not all cancer patients undergoing chemotherapy is experiencing such things. The method used in this study is a quantitative research method.The quantitative research design used is cross sectional by doing momentary measurement to 52 cancer patients undergoing chemotherapy at Dharmais Cancer Hospital of Jakarta. The data collected is by the monitoring the medical records. Data analysis is using SPSS for Windows version 21.0 and level of meaning used is 0.05. The result of Kolmogorov-Smirnov test p-value significance on variables of age, gender, cancer type, drug combination and dosage of drug is obtained p-value> 0,05, thus it can be concluded that age, gender, cancer type,drug combination and the dosage of drug respectively was not significantly correlated with gastrointestinal disorder. The factors of age, gender, cancer type, drug combination and the dosage of drug respectively was not significantly correlated with gastrointestinal disorder.