Studi laboratorium pengaruh penambahan konsentrasi co-surfaktan terhadap kestabilan fasa dan perolehan minyak pada injeksi surfaktan
I njeksi surfaktan merupakan salah satu jenis metode EOR yang sering digunakan untuk meningkatkan perolehan minyak. Surfaktan adalah senyawa aktif yang dapat menurunkan tegangan antar muka sehingga dapat meningkatkan efesiensi pendesakan minyak. Adapun surfaktan yang dipakai, ditambahkan dengan aditif alcohol (co-surfaktan) untuk meningkatkan kefektifitas dalam pembentukan emulsi. ada tiga tipe mikroemulsi yang terbentuk diantaranya yaitu winsor I (fasa atas), winsor II (fasa bawah), winsor III (fasa tengah). Jenis surfaktan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu MES berbahan dasar kelapa sawitDari latar belakang tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) bahwa kelapa sawit dapat digunakan dalam bahan dasar surfaktan (2) hasil pengujian dan perolehan nilai dari uji aqueous stability, phase behavior, IFT, dan core flood (3) nilai konsentrasi surfaktan MES kelapa sawit terbaik berdasarkan uji (Aqueous Stability, Phase Behavior, Uji IFT) dan (4) Mengetahui pengaruh surfaktan MES kelapa sawit terhadap perolehan minyak dalam proses EOR. Penelitian ini melibatkan penggunaan surfaktan MES yang berasal dari kelapa sawit dan dilakukan di laboratorium Enhanced Oil Recovery (EOR). Penelitian ini bersifat eksperimental dan analitik, melibatkan perhitungan setelah mendapatkan hasil data dari percobaan dan pengukuran di laboratorium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) kelapa sawit memiliki potensi untuk dijadikan bahan dasar surfaktan (2) hasil aqueous stability menunjukkan bahwa seluruh larutan surfaktan stabil dan homogen, dan mampu membentuk fasa tengah pada dua variasi konsentrasi, yakni 1,25% dan 1,5% (3) konsentrasi surfaktan terbaik ada di konsentrasi 1,25%, dengan nilai konsentrasi tertinggi 1,25%, dengan volume persentase sebesar 3,00%%. Nilai IFT yang didapatkan pada konsentrasi 1,25 % adalah sebesar 0,5212901 dyne/cm (4) dari uji coreflooding, diperoleh recovery factor untuk surfaktan MES kelapa sawit dengan konsentrasi 1,25% sebesar 29,17%. Penambahan surfaktan MES kelapa sawit terbukti dapat berkontribusi dalam meningkatkan nilai RF.
S urfactant injection is one of the commonly used Enhanced Oil Recovery (EOR) methods to enhance oil recovery. Surfactants are active compounds that can reduce interfacial tension, thereby improving the efficiency of oil displacement. The surfactant used in this study, combined with alcohol additives (co-surfactant), aims to enhance the effectiveness in emulsion formation. Three types of microemulsions are formed, namely Winsor I (top phase), Winsor II (bottom phase), and Winsor III (middle phase). The surfactant type used in this research is MES derived from palm oil. From this background, the research objectives are to determine (1) the feasibility of using palm oil as a surfactant base, (2) the test results and values obtained from aqueous stability, phase behavior, IFT, and core flood tests, (3) the optimal concentration of palm oil MES surfactant based on tests (Aqueous Stability, Phase Behavior, IFT Test), and (4) to understand the influence of palm oil MES surfactant on oil recovery in the EOR process. This experimental and analytical study involves the use of palm oil MES surfactant in a laboratory setting for Enhanced Oil Recovery (EOR). The research findings indicate that (1) palm oil has the potential to be used as a surfactant base, (2) aqueous stability results show that the surfactant solutions are stable and homogeneous, forming a middle phase at two concentration variations, namely 1.25% and 1.5%, (3) the optimal surfactant concentration is at 1.25%, with the highest concentration value being 1.25%, with a percentage volume of 7.5%. The IFT value obtained at a concentration of 1.25% is 0.5212901 dyne/cm, (4) from coreflooding tests, the recovery factor for palm oil MES surfactant at a concentration of 1.25% is 29.17%. The addition of palm oil MES surfactant has proven to contribute to improving the recovery factor.