P neumonia merupakan infeksi jaringan paru-paru (alveoli) yang bersifat akut, yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, pajanan bahan kimia, kerusakan fisik dari paru-paru, maupun pengaruh tidak langsung dari penyakit lain. Kasus pneumonia pada anak di RSUD Tangerang Selatan sebanyak 103 kasus pada tahun 2018 dan menduduki urutan ke empat dari sepuluh penyakit terbanyak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian pneumonia pada anak baduta. Penelitian menggunakan studi observasional dengan desain cross-sectional yang membutuhkan 143 baduta yang berkunjung ke RSUD Tangerang Selatan. Data dikumpulkan dengan cara wawancara menggunakan kuesioner yang berisi pertanyaan mengenai faktor anak orang tua. Pengukuran status gizi baduta dilakukan dengan mengukur panjang badan dan berat badan. Analisis data dilakukan dengan SPSS versi 20 dan tingkat kemaknaan yang digunakan besarnya 0,05. Analisi bivariat menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara status gizi (p = 0,017), pendidikan ibu (p = 0,001) , pengetahuan ibu (p = 0,004) dan anggota keluarga merokok (p = 0,001) dengan kejadian pneumonia pada baduta. Analisis univariat didapatkan rerata baduta berusia 12-24 bulan, mayoritas berjenis kelamin laki-laki, tidak memiliki riwayat BBLR, mendapatkan ASI ekslusif, vitamin A dan imunisasi dasar lengkap, status gizi yang baik, pendidikan ibu menengah, pengetahuan ibu baik, pendapatan orang tua ≥ UMR dan memiliki anggota keluarga merokok. Penelitian ini menunjukkan peran orang tua sangat berpengaruh terhadap kejadian pneumonia pada baduta.