Tinjauan yuridis mengenai kekerasan fisik dalam ruang lingkup kekerasan dalam rumah tangga (studi kasus Putusan Nomor 125/Pid.Sus/2017/PN BNJ)
K ekerasan fisik dalam rumah tangga memerlukan adanya visum etrepertum untuk menentukan ada atau tidaknya kekerasan tersebut.Biasanya kekerasan ini dilakukan oleh seorang laki-laki terhadapperempuan. Permasalahannya adalah 1. Apakah perbuatan TerdakwaBoy Alex Prabudi memenuhi unsur- unsur Pasal 44 ayat (1) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan KekerasanDalam Rumah Tangga? 2. Bagaimana peranan Visum Et Repertumdalam studi kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga dengan PutusanNomor : 125/ Pid.Sus/2017/ PN BNJ?. Metode Penelitian yangdigunakan dengan menggunakan data sekunder, yang didapat daristudi kepustakaan dan menggunakan pendekatan secara yuridisnormatif, adapun sifat penelitiannya adalah deskriptif analitis. Setelahdilakukannya penelitian ini maka perbuatan pelaku : 1. Tidakmemenuhi unsur-unsur Pasal 44 ayat (1) Undang-undang Nomor 23Tahun 2004, 2. Terdapat adanya penelantaran rumah tangga yangmelanggar Pasal 49 ayat (1) Undang-undang Nomor 23 Tahun 2004dengan sanksi pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun atau dendapaling banyak Rp. 15.000.000,00 (lima belas juta rupiah).