Faktor risiko kesehatan mental remaja sekolah lanjutan atas
K esehatan mental merupakan hal yang penting dan harus diperhatikan dalam kehidupan masa remaja. Masa remaja merupakan masa peralihan antara masa kehidupan anak-anak dan masa kehidupan orang dewasa yang ditandai dengan pertumbuhan dan perkembangan biologis dan psikologis. Gangguan kesehatan mental di kalangan remaja memiliki tingkat prevalensi sekitar 10-20% di seluruh dunia. Di Indonesia dari tahun 2013 hingga 2018 gangguan mental pada remaja meningkat sebesar 3,8%, sedangkan di Jakarta meningkat sebesar 5 %. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan mental dan menurunkan angka kejadian gangguan mental pada remaja.METODE Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan potong lintang dan instrumen yang digunakan adalah kuesioner SDQ. Total responden berjumlah 957 remaja yang bersekolah SMA dan setingkatnya di kelurahan Ciganjur dan Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan uji Regresi Linier Sederhana dan Regresi linier Berganda menggunakan program SPSS. HASIL Hasil analisis menunjukkan terdapat pengaruh signifikan faktor internal, eksternal, dan prososial secara simultan dengan kesehatan mental dimana nilai p = 0,000. Hasil analisis menunjukkan terdapat pengaruh signifikan antara faktor emosional, perilaku, hiperaktivitas, dan hubungan dengan teman sebaya secara parsial dengan kesehatan mental dimana nilai p = 0,000 pada regresi sederhana. Hasil analisis menunjukkan tidak terdapat pengaruh signifikan faktor prososial secara parsial dengan kesehatan mental dimana nilai p = 0,025 pada regresi sederhana dan 0,440 pada regresi berganda.KESIMPULANFaktor risiko internal, eksternal, dan prososial kesehatan mental merupakan hal yang harus diperhatikan dalam kejadian gangguan kesehatan mental dimana terdapat pengaruh signifikan faktor risiko secara bersama-sama terhadap kesehatan mental. Namun pada salah satu faktor risiko, yakni prososial, justru tidak berpengaruh terhadap kesehatan mental.
M ental health is important and must be considered in adolescent life. Adolescence is a transitional period between the life of children and adults, marked by biological and psychological growth and development. Mental health disorders among adolescents have a prevalence rate of around 10-20% worldwide. In Indonesia from 2013 to 2018 mental disorders in adolescents increased by 3.8%, while in Jakarta it increased by 5%. This study proposed to improve mental health and reduce the incidence of mental disorders in adolescents.METHODThis research is an analytic observational study with cross secitional approach and the instrument used was SDQ questionnaire. The total number of respondents was 957 adolescents who attend high school and the equivalent in Ciganjur and Srengseng Sawah, Jagakarsa, sub-districts. Data analysis was performed univariate and bivariate with Simple Linear Regression and Multiple Linear Regression using the SPSS program.RESULTSThe results of the analysis show that there is a significant influence on internal, external, and prosocial factors simultaneously with mental health where the p value = 0.000. The results of the analysis show that there is a significant influence between emotional factors, behavior, hyperactivity, and peer relationships partially with mental health where the value of p = 0.000 in simple regression. The results of the analysis showed that there was no significant effect of prosocial factors partially on mental health where the p value = 0.025 in simple regression and 0.440 in multiple regression.CONCLUSIONInternal, external, and mental health prosocial factors are things that must be considered in the incidence of mental health disorders where there is a significant effect of risk factors together on mental health. However, on one of the risk factors, namely prosocial, there was no effect on mental health.