Hubungan kebiasaan sarapan dengan kemungkinan gastroesophageal reflux disease (gerd) pada remaja
G astroesophageal Reflux Disease (GERD) adalah peristiwa terjadinya refluks isilambung yang naik ke esofagus dengan berbagai gejala yang muncul akibatketerlibatan esofagus, laring, dan saluran napas. Gejala tersebut dapat menyebabkankomplikasi dan mengganggu kualitas hidup seseorang. Salah satu faktor terjadinyaGERD yaitu memiliki kebiasaan sarapan yang tidak baik seperti melewatkan sarapan,makan dengan jumlah porsi yang besar, mengkonsumsi makanan berlemak, hal inidapat menyebabkan fungsi dari LES terganggu sehingga akan memicu terjadinyarefluks isi lambung.METODEPenelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan desain crosssectional.Populasi pada penelitian ini adalah remaja usia 14-17 tahun di SMA GlobalMandiri Jakarta dengan besar sampel 78 subjek yang diambil dengan teknik purposivesampling. Data penelitian ini diuji menggunakan uji Fisher exact test.HASILPenelitian ini menunjukkan distribusi frekuensi subjek terbanyak usia 16-17 tahun(71,8%) dan jenis kelamin laki-laki (53,8%). Dari keseluruhan subjek pada penelitianini subjek yang memiliki kebiasaan sarapan yang tidak baik sebanyak 63 orang(80,8%). Subjek yang kemungkinan menderita GERD sebanyak 61 orrang (78,2%).Hasil penelitian ini terdapat hubungan antara kebiasaan sarapan dengan kemungkinanGERD pada remaja (p=0,000).KESIMPULANPenelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kebiasaan sarapan dengankemungkinan kejadian GERD pada remaja.
G astroesophageal Reflux Disease (GERD) is characterized by the occurrence of gastriccontent refluxing into the esophagus with various symptoms resulting from theinvolvement of the esophagus, larynx, and respiratory tract. These symptoms can leadto complications and disrupt an individual\'s quality of life. One contributing factor toGERD is an unhealthy breakfast habit, such as skipping breakfast, consuming largeportions, and eating fatty foods, which can disturb the function of the LES and triggergastric content reflux.METHODThis study employed an analytical observational method with a cross-sectional design.The population consisted of adolescents 14-17 years old from SMA Global MandiriJakarta, with a sample size of 78 individuals selected using purposive sampling.Fisher\'s exact test was utilized to analyze the research data.RESULTSThe study revealed that the majority of subjects fall within the 16-17 age group(71.8%), and the male gender comprises 53.8%. Out of all the subjects, 63 individuals(80.8%) exhibit poor breakfast habits. A total of 61 subjects (78.2%) are likely to sufferfrom GERD. The research findings indicate a significant association between breakfasthabits and the likelihood of GERD in adolescents (p=0.000).CONCLUSIONThis study demonstrates a correlation between breakfast habits and the likelihood ofGERD occurrence in adolescents.