Hubungan konsumsi kopi pada kemampuan konsentrasi
K opi adalah minuman yang paling banyak dikonsumsi dan menjadi tren di seluruh dunia. Salah satu komponen kimia dalam kopi, yaitu kafein yang merupak minuman stimulan yang biasanya digunakan saat seseorang kurang berkonsentrasi karena dapat memengaruhi kinerja otak, sehingga berpotensi memengaruhi kemampuan konsentrasi. Penelitian ini bertujuan untuk menilai pengaruh konsumsi kopi pada kemampuan konsentrasi.METODEPenelitian ini merupakan studi eksperimental dengan desain one-group pretest-posttest. Penilaian kemampuan konsentrasi menggunakan Grid Concentration Test (GCT). Subjek penelitian adalah remaja yang diseleksi secara consecutive random non-sampling dengan kriteria inklusi adalah laki-laki dan perempuan bersekolah di SMAN 12 Bekasi yang berusia 16-17 tahun, dan bersedia menjadi subjek penelitian. Kriteria ekslusi adalah memiliki riwayat penyakit jantung, gastritis, gangguan konsentrasi, dan kondisi kelelahan dan/atau waktu tidur < 4 jam. Penilaian GCT dilakukan sebelum dan 30 menit sesudah mengonsumsi kopi. Analisis hubungan kedua variabel menggunakan uji-t dependent berpasangan dengan tingkat kemaknaan sebesar 0,05 dan derajat kemaknaan sebesar 95%.HASILTerdapat 67,2% responden perempuan, 53,7% responden tergolong indeks masa tubuh normal, dan 50,7% memiliki kebiasaan berolahraga. Konsumsi kopi menunjukkan adanya hubungan yang bermakna terhadap kemampuan konsentrasi (p=0,000; p<0,05).KESIMPULANTerdapat hubungan yang bermakna antara konsumsi kopi dengan kemampuan konsentrasi.
C offee is the most consumed beverage and is trending all over the world. One of the chemical components in coffee, namely caffeine, which is a stimulant drink that is usually used when a person lacks concentration because it can affect brain performance, so that it has the potential to affect concentration abilities. This study aims to assess the effect of coffee consumption on the ability to concentrate.METHODThis research is an experimental study with a one-group pretest-posttest design. Assessment of concentration ability using the Grid Concentration Test (GCT). The research subjects were adolescents who were selected by consecutive random non-sampling with inclusion criteria being boys and girls attending SMAN 12 Bekasi aged 16-17 years, and willing to be research subjects. Exclusion criteria were having a history of heart disease, gastritis, impaired concentration, and fatigue and/or sleep time < 4 hours. GCT assessment was carried out before and 30 minutes after consuming coffee. Analysis of the relationship between the two variables using a paired dependent t-test with a significance level of 0.05 and a significance level of 95%.RESULTSThere are 67.2% of female respondents, 53.7% of respondents classified as normal body mass index, and 50.7% have a habit of exercising. Coffee consumption showed a significant relationship to concentration ability (p=0.000; p<0.05).CONCLUSIONThere is a significant relationship between coffee consumption and concentration ability.