Analisis perubahan jarak regang elastomerik sintetik yang dipengaruhi oleh kopi
S esuai dengan perkembangan zaman, saat ini banyak orang yang menggunakan perawatan ortodontik, dengan tujuan untuk menciptakan hubungan kontak gigi sebaik mungkin dengan estetika wajah yang baik. Elastisitas elastomerik sintetik akan berkurang seiring berjalannya waktu yang disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya fluoride, udara, ozon, prosedur disinfeksi dan sterilisasi, suhu, pH, proses pengunyahan, diet, dan kotoran. Pada saat ini banyak orang yang mengonsumsi makanan dan minuman yang berwarna, seperti kopi. Kopi panas biasa dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia dan dapat mempengaruhi elastisitas elastomerik. Penelitian ini menggunakan 2 jenis e]astomerik sintetik yang beredar di Indonesia. Dari setiap merk dibuat 90 buah sampel kontrol dan 90 buah sampel perlakuan. Sampel direndam dalam air bertemperatur 60°C selama 15 menit, dcngan 2 kali pengulangan dalam interval waktu 6 jam. Kelompok kontrol direndam dalam air bertemperatur 37°C. Dari data yang diambil setiap hari, didapatkan jarak regang yang lebih besar pada sampel perlakuan daripada sampel kontrol. Uji t menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara jarak regang kedua sampel. Dapat disimpulkan bahwa temperatur tinggi pada minuman berwarna (kopi) mempengaruhi elastisitas elastomerik sintetik.
A s a result of globalization, nowadays a lot of people are using orthodontic appliance in order to create normal occlusion with good esthetic. The elasticity of synthetic elastomeric chain will decrease periodically, because of several factors, including fluoride, air, ozone, disinfection procedures, sterilization, temperature, pH, mastication, diet, and debris. A lot of people consume colorful food and beverage, such as coffee. Hot coffee is usually consumed by Indonesian people, and it can affect elasticity of elastomeric . in this study 2 types of synthetic elastomeric, sold in Indonesia, were analyzed. Ninety samples as control and 90 treatment samples were made from each brand. Treatment samples were immersed in water of 60°C for 15 minutes. There were 2 repetitions with intervals of 6 hours. The control samples were immersed in water temperature of 37°C. From the data collected everyday, treatment samples had larger strain than control samples. T test showed significant strain differences between 2 samples. It can be concluded that high temperature of colorful beverage (coffee) affects the elasticity of the synthetic elastomeric chain.