Pengaruh temperatur dan kandungan gula pada teh terhadap daya regang rantai elastomerik sintetik
K esadaran untuk memiliki estetika yang baik di masyarakat semakin meningkat dari tahun ke tahun. Oleh karena itu piranti ortodontik untuk memperbaiki kasus kasus maloklusi banyak digunakan khalayak ramai. Tujuan penggunaan piranti ortodontik tersebut adalah menata gigi-geligi agar sesuai dengan lengkung rahangnya. Akan tetapi elastomerik pada piranti ortodontik memiliki kelemahan, yaitu penurunan elastisitas. Penurunan ini dapat disebabkan oleh fluoride, udara, ozon, prosedur disinfeksi, sterilisasi, suhu, pH, proses pengunyahan, diet, dan kotoran. Pada saat ini banyak orang mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengandung gula, seperti teh manis. Teh manis dingin maupun panas biasa dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia dan dapat mempengaruhi elastisitas elastomerik sintetik. Penelitian ini menggunakan 1 jenis elastomerik sintetik yang lazirn digunakan pada perawatan ortodonti. Elastomerik sintetik tersebut dibagi menjadi 4 kelompok sampel dengan perlakuan yang berbeda-beda pada setiap sampelnya. Pada keempat sampel ini masing-masing diregangkan 90 buah elastomerik sintetik. Sampel pertarna direndam dalam teh gula bertemperatur 37°C. Sampel kedua direndam dalam teh tanpa gula bertempemtur 37°C. Sampel ketiga direndam dalam teh gula bertemperatur 15°C. Sampel keempat direndam dalam teh tanpa gula dengan temperatur 15°C. Perendaman dilakukan selama 30 menit, dengan 3 kali pengulangan sesuai pola makan harian. Dari data yang diambil setiap hari, didapatkan jarak regang yang lebih besar pada sampel dengan media rendaman teh gula dan temperatur tinggi daripada teh tanpa gula dengan temperatur rendah. Uji t menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara jarak regang keempat sampel. Dapat disimpulkan bahwa elastisitas elastornerik sintetik dipengaruhi oleh temperatur dan kadar gula pada minurnan yang dikonsumsi sehari-hari.
T he awareness for having good aesthetics in the society is increasing. Therefore, many orthodontic appliances to repair malocclusion cases are used by many people. The purpose of using orthodontic appliance is to align the teeth in jaw. However, the elastomeric of orthodontic appliance has limitation, that is elasticity reduction. The reduction can be caused by fluoride, air, ozone, disinfection procedure, sterilization, temperature, pH, mastication process, diet, and dirt. Nowadays, many people consume food and beverage that contain sugar, such as sweet tea. Cold or hot sweet tea is usually consumed by Indonesian people and it can influence the elasticity of synthetic elastomeric. This research usesone type of synthetic elastomeric that commonly used in the orthodontic. treatments. The elastomeric can be divided into 4 groups of samples with different treatment on each group. In each group, 90 samples of synthetic elastomeric were distantly strained. First group is soaked into tea with sugar in 37°C. Second group is soaked into tea without sugar in 37°C. Third group is soaked into tea with sugar in l5°C. Fourth group is soak into tea without sugar in l 5°C. The duration of soaking procedure is 30 minutes, with three times repetition according to daily diet path. The data taken everyday showed the strain of synthetic elastomeric can be arranged as tea with sugar in 37°C > tea without sugar in 37°C > tea with sugar in l 5°C > tea without sugar in l 5°C. T-test showing there was significant difference among strain distance of the four groups. It can be concluded that elasticity of synthetic elastomeric is influenced by temperature and sugar level in the beverage that consumed everyday.