Hubungan insomnia dengan kadar gula darah pada pasien diabetes mellitus tipe 2
G angguan sulit tidur atau Insomnia memiliki prevalensi yang cukup tinggi di Indonesia, yaitu diperkirakan mencapai 10% atau sekitar 23 juta jiwa penduduk. Insomnia dapat berpengaruh terhadap gula darah pada pasien diabetes mellitus tipe 2. Hal itu dikarenakan insomnia dapat menyebabkan peningkatan aktivitas Hipotalamus Pituitary Adrenal (HPA) yang selanjutnya akan menyebabkan pelepasan Adrenocorticotropin Hormone (ACTH). Pelepasan ACTH memicu pengeluaran hormon dari kelenjar adrenal yang akan berdampak pada terjadinya glukoneogenesis yang selanjutnya menyebabkan terjadinya kelelahan sel beta pankreas serta menekan sekresi insulin sehingga meningkatkan kadar gula darah. Kondisi ini dapat memperparah kejadian hiperglikemia pada pasien diabetes melitus tipe 2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara insomnia dengan kadar gula darah pada pasien diabetes melitus tipe 2. Penelitian menggunakan studi observasional dengan pendekatan potong lintang atau cross-sectional yang mengikutsertakan 139 pasien diabetes mellitus tipe 2 di Laboratorium Rumah Sakit Umum Daerah Balaraja Kabupaten Tangerang. Data dikumpulkan dengan cara melihat kadar gula darah puasa pasien pada rekam medis dan wawancara pasien menggunakan KSPBJ Insomnia Rating Scale. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji Chi-square dan diolah dengan program SPSS (Statistical Program for Social Science) dengan tingkat kemaknaan yang digunakan besarnya 0.05. Hasil analisis antara insomnia dengan gula darah pada pasien diabetes melitus tipe 2 berdasarkan uji Chi-Square menunjukkan adanya hubungan yang bermakna (p = 0.000). Kesimpulan Penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara insomnia dengan kadar gula darah pada pasien diabetes melitus tipe 2.
D ifficulty sleeping or Insomnia has a fairly high prevalence in Indonesia, which is estimated at 10% or around 23 million inhabitants. Insomnia can affect blood sugar in patients with type 2 diabetes mellitus. This is because insomnia can cause an increase in the activity of the hypothalamus pituitary adrenal (HPA) which in turn causes the release of Adrenocorticotropin hormone (ACTH). ACTH release triggers the release of hormones from the adrenal glands which will have an impact on the occurrence of gluconeogenesis which in turn causes fatigue of the pancreatic beta cells and suppresses insulin secretion thereby increasing blood sugar levels. This condition can aggravate the incidence of hyperglycemia in patients with type 2 diabetes mellitus. This study aims to determine the relationship between insomnia and blood sugar levels in patients with type 2 diabetes mellitus. Research using observational studies with cross-sectional or cross-sectional approach involving 139 patients with diabetes mellitus type 2 in the Balaraja Regional General Hospital Laboratory, Tangerang Regency. Data were collected by looking at patients' fasting blood sugar levels in medical records and interviewing patients using the KSPBJ Insomnia Rating Scale. Data analysis was carried out univariate and bivariate using Chi-square test and processed with the SPSS (Statistical Program for Social Science) program with the significance level used was 0.05. The results of the analysis between insomnia and blood sugar in patients with type 2 diabetes mellitus based on Chi-Square test showed a significant relationship (p = 0.000). Conclusion This study shows an association between insomnia and blood sugar levels in type 2 diabetes mellitus patients.