Hubungan insomnia dengan migrain pada usia produktif
L atar belakang penelitian ini membahas mengenai hubungan insomnia dengan migrain pada usia produktif, migrain sering terjadi pada usia 25 sampai 55 tahun dapat berlangsung selama seumur hidup. Prevalensi migrain bervariasi berdasarkan umur dan jenis kelamin. Migrain diketahui memiliki hubungan bermakna dengan jenis kelamin, perempuan berisiko 1,65 kali dibandingkan laki-laki. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Woro Riyadina dkk (2011-2012) di 5 kelurahan di kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor prevalensi migrain 22,43%. Insomnia merupakan salah satu faktor risiko yang bisa mencetuskan migrain, perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui hubungan insomnia dengan migrain. Penelitian di Indonesia yang dilakukan oleh Japardi yang dituliskan dalam penelitian Adeleyna yang berjudul “Analisis insomnia pada mahasiswa melalui model pengaruh kecemasan tes†menyatakan bahwa hampir semua orang pernah mengalami gangguan tidur selama masa hidupnya, setiap tahunnya 20–40% orang dewasa mengalami kesukaran tidur dan 17% diantaranya mengalami masalah serius. Metode penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat deskripsi analitik dengan pendekatan potong silang dengan sampel sebanyak 137 orang yang terdiri dari mahasiswa dan karyawan di Universitas Trisakti kampus A. Analisis data menggunakan program SPSS versi 20 untuk Windows.Hasil Pada penelitian ini, dari 137 responden sebanyak 57 responden (41,6%) merupakan usia 24-29 tahun dan 80 responden (58,4%) usia 30-34 tahun. Sebanyak 87 responden (63,5%) yang mengalami insomnia. Sebanyak 54 responden (39,4%) yang mengalami migrain. Terdapat hubungan antara insomnia dengan migrain (p = 0,000). Terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan migrain (p = 0,013). Sedangkan pada variabel usia tidak mempengaruhi kejadian migrain dengan nilai probabilitas (p = 0,868). Kesimpulan Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan insomnia dengan migrain dan jenis kelamin dengan migrain. Sedangkan usia dengan migrain tidak terdapat hubungan yang bermakna.
T he background of this study discusses the association of insomnia with migraine in productive age, migraines often occur at the age of 25 to 55 years can last for a lifetime. Migraine prevalence varies by age and sex. Migraine is known to have a significant association with sex, women at risk 1.65 times than men. Previous research conducted by Woro Riyadina et al (2011-2012) in 5 urban villages in Central Bogor, Bogor City, prevalence of migraine 22,43%. Insomnia is one of the risk factors that can trigger migraine, research needs to be done to determine the relationship of insomnia with migraine. Japardi's research in the Adeleyna study entitled "The analysis of insomnia in college students through models of test anxiety influences" suggests that almost everyone has experienced sleep disturbances during their lifetime, each year 20-40% of adults have trouble sleeping and 17% of them have serious problems. This research method is quantitative research with analytic description with cross sectional approach with a sample of 137 people consisting of students and employees at Trisakti University campus A. Data analysis using SPSS program version 20 for Windows.Hasil In this study, from 137 respondents 57 respondents (41.6%) were 24-29 years old and 80 respondents (58.4%) aged 30-34 years. A total of 87 respondents (63.5%) who experienced insomnia. A total of 54 respondents (39.4%) who had migraine. There is an association between insomnia and migraine (p = 0.000). There was a relationship between sex and migraine (p = 0.013). While the age variable does not affect the incidence of migraine with probability value (p = 0,868). CONCLUSIONS: This study shows that there is an association of insomnia with migraine and sex with migraine. While age with migraine there is no significant relationship.