I nsomnia merupakan keluhan tersering kedua di seluruh dunia setelah nyeri. Prevalensi insomnia diperkirakan 33%-50% pada penduduk usia dewasa di seluruh dunia. Dampak buruk insomnia merupakan hal yang perlu diperhatikan dan salah satu dampak buruk tersebut berkaitan dengan nafsu makan. Nafsu makan yang meningkat tanpa dikontrol akan mengakibatkan peningkatan berat badan dan bila sudah pada tingkat overweight atau obese maka kondisi ini akan menjadi suatu masalah yang serius bagi kesehatan. Penelitian ini menggunakan desain observasional secara potong lintang yang mengikutsertakan 115 penghuni Panti Jompo Tresna Werdha Budi Mulia 2 milik pemerintah di Jakarta. Data dikumpulkan dengan pengisian kuesioner insomnia screening Questionnaire dan kuesioner Simplified Nutrition Appetite Questionnaire(SNAQ). Analisis data dilakukan dengan menggunakan SPSS for Windows versi 20 dengan tingkat kemaknaan yang digunakan besarnya 0,05. Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, didapat bahwa dari 115 orang subjek penelitian, 52 orang diantaranya insomnia, sedangkan sisanya sebanyak 63 orang tidak insomnia. Dari 52 orang yang insomnia didapatkan 32 orang diantaranya mengalami peningkatan nafsu makan dan 20 orang diantaranya tidak mengalami peningkatan nafsu makan. Dari hasil uji Chi-square menunjukkan bahwa terdapat hubungan bermakna antara insomnia dengan nafsu makan. Terdapat hubungan antara insomnia dengan nafsu makan pada lansia.