Korelasi faktor psikologis dengan pengabaian lansia
P ersentase populasi lansia di Indonesia diproyeksikan akan terus meningkat secaranyata pada beberapa tahun ke depan. Bertambahnya usia dan penurunan fungsi berdampak pada peningkatan ketidakmampuan lansia, ketergantungan pada orang lain dan keluarga. Apabila keluarga sebagai caregiver tidak siap, dapat terjadi pengabaian pada lansia. Desain penelitian secara observasional analitik dengan pendekatan potong lintang yang diikuti oleh 60 lansia dan 60 caregiver di Puskesmas Muara Bulian, Kabupaten Batang Hari Provinsi Jambi, selama bulan Agustus sampai Desember 2017. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara meliputi karakteristik subjek, fungsi kognitif dengan menggunakan Abbreviated Mental Test, aktivitas kehidupan sehari-hari dengan menggunakan Indeks Barthel Modifikasi, dan persepsi perlakuan pengabaian dengan menggunakan Expanded Indicators of Abuse Screen. Analisis data menggunakan uji korelasi Pearson dengan tingkat kemaknaan p < 0,05 dan uji regresi Linear menggunakan perangkat lunak SPSS for Windows versi 21. Mayoritas lansia berusia 65 tahun, berjenis kelamin perempuan, lulusan SD, dan mempunyai sumber keuangan berasal dari anak-anaknya. 53,3% mengalami penurunan fungsi kognitif dimana 33,3% kategori ketergatungan ringan. Mayoritas caregiver berusia 34 tahun, berjenis kelamin perempuan, lulusan SMP, tidak bekerja,dan sumber keuangan berasal dari suami sebagai buruh petani karet. Terdapat korelasi faktor psikologis dengan pengabaian lansia dari persepsi lansia, akan tetapi berbanding terbalik dan hubungannya lemah. Terdapat korelasi antara faktor psikologis dan pengabaian lansia dengan arah hubungannya negatif dan kekuatan hubungannya lemah (R2 = 0,136)SARANPenilaian pengabaian sebaiknya dilakukan dengan metode observasi dan berkunjungsecara berkala.
I ndonesia's elderly population is projected to increase significantly in the coming years. Along increasing ages and decreasing functions impact a rise in disabled elderly, dependence on others and family. If family members as caregivers are not prepared, may be occurred elderly neglect. The research design is an observational analytic study with cross sectional approach followed by 60 elderls and 60 caregivers at Muara Bulian Health Center, Batang Hari Regency, Jambi Province, during August to December 2017. Data collection by interviewing consist of subject characteristics, cognitive function with usingAbbreviated Mental Test, daily life activities using the Barthel Modification Index,and perception of neglect treatment using the Expanded Indicators of Abuse Screen.Data analysis using Pearson correlation test with significance level p < 0,05 andLinear regression test with SPSS for Windows software version 21.RESULTSThe majority of the elderly were 65, female, graduated from elementary school, and were dependent from their children. 53.3% had decreased cognitive function and 33.3% mild dependence on caregivers. The majority of caregivers were 34, female,graduated from junior high school, unemployment, and were dependent financially from their husband who are rubber farm workers. From the perception of the elderly,there is a correlation of psychological factors that contribute to neglected. However,they were noted to be upside down and weak. There is a correlation of psychological factors that contribute to neglect negtaively and weak (R2 = 0,136). Neglected assessment should be evaluated with observation method and visiting periodically.