Hubungan antara pola asuh orang tua dengan fungsi kognitif anak di SDN 03 Tomang Pagi
P usat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan (PDSPK) pada 2016/2016 memperoleh informasi bahwa hanya 74,5% siswa berada pada usia tingkat dasar (6-12 tahun). (8) Anak-anak berusia 9-12 tahun dianggap sebagai usia sekolah yang paling kooperatif baik dari segi pertumbuhan dan perkembangan dalam hal fungsi kognitif. Salah satu faktor yang mempengaruhi ini adalah pola asuh. Penelitian ini menggunakan pendekatan observasional dan metode cross-sectional yang dilakukan pada 158 subjek di SDN 03 Tomang Pagi, Jakarta Barat. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner karakteristik responden, Parenting Style Questioners (PSQ) dan Montreal Cognitive Assessment-Versi Indonesia (MoCA-Ina). Variabel yang diteliti adalah pola asuh, fungsi kognitif dan variabel lainnya, usia dan jenis kelamin. Analisis data menggunakan Fisher dan Chi-square Test yang diproses menggunakan program SPSS v21 dengan tingkat signifikansi p <0,005. Berdasarkan hasil analisis antara fungsi pengasuhan dan fungsi kognitif, nilai p = 0,000 menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara kedua variabel, yaitu pola asuh orang tua dengan fungsi kognitif anak. Sedangkan usia (p = 0,093) dan jenis kelamin (p = 0,096) tidak memberikan korelasi yang signifikan dengan fungsi kognitif anak-anak. Penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa ada hubungan antara pola pengasuhan dan fungsi kognitif anak.
T he Center for Education and Culture Data and Statistics (PDSPK) in 2016/2016 was informed that only 74.5% of students were at the basic age level (6-12 years). (8) Children aged 9-12 years are considered the most cooperative school age both in terms of growth and development in terms of cognitive function. One of the factors that influence this is parenting. This study used an observational approach and a cross-sectional method conducted on 158 subjects at SDN 03 Tomang Pagi, West Jakarta. Data was collected using questionnaire characteristics of respondents, Parenting Style Questioners (PSQ) and Montreal Cognitive Assessment-Indonesian Version (MoCA-Ina). The variables studied were parenting, cognitive function and other variables, age and gender. Data analysis using Fisher and Chi-square Test were processed using the SPSS v21 program with a significance level of p <0.005. Based on the results of the analysis between the function of parenting and cognitive function, the value of p = 0,000 indicates that there is a significant relationship between the two variables, namely parenting parents with children's cognitive functions. Whereas age (p = 0.093) and gender (p = 0.096) did not provide a significant correlation with children's cognitive function. Research conducted shows that there is a relationship between parenting patterns and cognitive functions of children.