Hubungan lengkung kaki dengan kecepatan berjalan pada pra lansia
L ATAR BELAKANG Lengkung kaki mempunyai peran penting dalam fungsi berjalan. Terdapatkelainan pada lengkung kaki manusia yaitu, pes planus dan pes cavus, denganprevalensi pes planus (10,2%) dan pes cavus (0,3%). Kelainan pada lengkungkaki rawan mengakibatkan eversi calcaneal, lengkung kaki pes planus dan pescavus dapat mempengaruhi kecepatan berjalan lebih lambat, dibandingkanlengkung kaki normal. Kelainan lengkung kaki berdampak terhadap penurunankekuatan otot akibat berkurangnya jumlah dan besarnya serabut otot, sehinggaterjadi penurunan kemampuan motorik, hilangnya massa otot, dan interposisilemak diotot menurun. Penelitian ini bertujuan untuk menilai hubungan lengkungkaki dengan kecepatan berjalan pada pra lansia. METODE Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan desain crosssectionaldengan responden kelompok usia pra lansia. Penilaian terhadap variabellengkug kaki dilakukan dengan cara menggunakan footprint, sedangkan untukkecepatan berjalan dinilai pengukuran kecepatan berjalan pada jarak tertentu. HASIL Jumlah responden yang berpartisipasi sebanyak 43 responden pralansia. Hasilpenelitian ini menunjukkan usia yang paling banyak 45-55 tahun yaitu 39(90,7%), dan usia 56-59 tahun sebanyak 4 (9,3%) responden. Jenis kelamin laki laki didapatkan 29 (67,4%) dan perempuan 14 (32,6%). Lengkung kaki normalsebanyak 34 (79,0%), pes planus 6 (14,0%), dan pes cavus 3 (7,0%). Hasil ujistatistik uji Fisher dan didapatkan hubungan yang bermakna antara lengkung kakidengan kecepatan berjalan pada pralansia. (p=0,000;p<0,05). KESIMPULAN Penelitian ini menunjukkan hubungan yang bermakna antara lengkung kakidengan kecepatan berjalan pada pra lansia.
B ACKGROUND The arch of the foot has an important role in the function of walking. There is anabnormality in the arches of human feet namely, pes planus and pes cavus, withthe prevalence of pes planus (10.2%) and pes cavus (0.3%). Abnormalities inprone foot arches result in calcaneal eversion, pes planus arches and pes cavusfeet can affect slower walking speeds than normal foot arches. Abdominal archabnormalities affect the decrease in muscle strength due to the reduced numberand magnitude of muscle fibers, resulting in decreased motor ability, loss ofmuscle mass, and decreased diototous fat interposition. This study aims to assessthe relationship of arch and speed of walking in the elderly. METHOD This study uses observational analytic methods with cross-sectional design withrespondents in the elderly age group. The assessment of the foot arch variable isdone by using a footprint, while for walking speed the measurement of walkingspeed is measured at a certain distance. RESULTS The number of respondents who participated was 43 pralansia respondents. Theresults of this study showed that the most age was 45-55 years, 39 (90.7%), andage 56-59 years were 4 (9.3%) respondents. Male sex was found 29 (67.4%) andfemale 14 (32.6%). Normal foot arches were 34 (79.0%), pes planus 6 (14.0%),and pes cavus 3 (7.0%). Fisher's statistical test results obtained a significantrelationship between arch and speed of walking in pralansia. (p = 0,000; p<0.05). CONCLUSION This study shows a significant relationship between arch and pre-elderlywalking speed