DETAIL KOLEKSI

Hubungan obesitas dengan kecepatan berjalan pada lansia

3.0


Oleh : Nurul Amira

Info Katalog

Nomor Panggil : S 1575

Penerbit : FK - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2019

Pembimbing 1 : Nuryani Sidarta

Subyek : Obesity;Elderly - Walking

Kata Kunci : obesity ,walking speed, elderly

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2019_TA_SKD_03015148_Halaman-judul.pdf
2. 2019_TA_SKD_03015148_Pengesahan.pdf 1
3. 2019_TA_SKD_03015148_Bab-1_Pendahuluan.pdf 3
4. 2019_TA_SKD_03015148_Bab-2_Tinjauann-literatur.pdf
5. 2019_TA_SKD_03015148_Bab-3_Kerangka-konsep.pdf
6. 2019_TA_SKD_03015148_Bab-4_Metode.pdf 8
7. 2019_TA_SKD_03015148_Bab-5_Hasil.pdf
8. 2019_TA_SKD_03015148_Bab-6_Pembahasan.pdf
9. 2019_TA_SKD_03015148_Bab-7_Kesimpulan.pdf
10. 2019_TA_SKD_03015148_Daftar-pustaka.pdf 2
11. 2019_TA_SKD_03015148_Lampiran.pdf

O besitas merupakan masalah kesehatan dunia yang semakin sering ditemukan di berbagai negara. Obesitas atau kegemukan terjadi karena ketidakseimbangan antara energi yang masuk dan energi yang keluar.(3) Prevalensi obesitas semakin meningkat tidak hanya di dunia tetapi juga di Indonesia. Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007, prevalensi obesitas pada penduduk berusia ≥ 15 tahun adalah laki-laki 13,9% dan perempuan 23,8%.Kecepatan jalan lansia dapat dipengaruhi oleh penurunan massa otot dan kekuatan otot. Penurunan massa otot dan kekuatan otot disebut sarkopenia; merupakan sindrom yang ditandai dengan berkurangnya massa otot rangka serta kekuatan otot secara progresif dan menyeluruh. Penelitian ini akan menggunakan analitik observasional dengan desain penelitian cross-sectional.. penelitian dilakukan di Puskesmas Kecamatan Cengkareng Jakarta Barat. Penelitian ini dilaksanakan selama 1 bulan terhitung dari Juni sampai Juli 2019, dengan mengikutsetakan 150 respondent.HasilHasil penelitian ini menunjukkan usia yang paling banyak berusia 60-70 tahun 74.7%. sebanyak 56,7% jenis kelamin perempuan dan 43.4% jenis kelamin laki-laki. Sebanyak 24.9% yang mengalami obesitas. Kecepatan berjalan sebanyak 30%. Hasil uji statistik chi-square didapatkan hasil p= 0.001,hubungan antara obesitas dengan kecepatan berjalan bermakna secara statistik. terdapat hubungan yang bermakna antara obesitas dengan kecepatan berjalan(p=0.001) dan terdapat lebih banyak responden (76%) yang tidak mengalami obesitas.

O besity is a world health problem that is increasingly being found in various countries. Obesity occurs due to an imbalance between incoming energy and energy coming out. (3) The prevalence of obesity is increasing not only in the world but also in Indonesia. According to data from the Basic Health Research (Riskesdas) in 2007, the prevalence of obesity in residents aged ≥ 15 years was 13.9% male and 23.8% female. Elder walking speed can be affected by a decrease in muscle mass and muscle strength. The decrease in muscle mass and muscle strength is called sarcopenia; is a syndrome characterized by reduced skeletal muscle mass and muscle strength progressively and thoroughly. METODE: This cross-sectional analytic observation research was conducted at Puskesmas Kecamatan Cengkareng Jakarta Barat on June and July. The research used consecutive non random sampling and took a total of 150 respondent. Chi square data will be done using SPSS version 23. RESULT: The result showed that most of the ages of the subject is 60-70 years 74.7%. Most of the subject is 56.7% female and 43,4% male. There were 24,9% obese subject. Walking speed 30%. Chi square statiscal result value is 0.001, whicih indicates that there is a significant association between obesity and walking speed. CONCLUSION: There is significant aassociation between obesity and walking speed.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?