Hubungan antara lama tidur dan obesitas pada mahasiswa umur 18-22 tahun
L ATAR BELAKANG: Berat badan berlebih dan obesitas menimbulkan berbagai masalah kesehatan kronik. Resiko tersebut meningkat seiring dengan peningkatan indeks massa tubuh dan menyebabkan obesitas. Akhir-akhir ini sedang banyak diteliti mengenai keterkaitan obesitas dengan jumlah jam tidur. Kebanyakan hasil penelitian tersebut menunjukkan penurunan jumlah jam tidur meningkatan resiko obesitas. METODE: Dilakukan penelitian cross sectional pada 202 mahasiswa Fakultas Kedokteran Trisakti yang berusia 18-22 tahun, 66 orang laki-laki dan 136 orang perempuan. Pengambilan sampel dilakukan dari bulan September – Oktober 2013. Dilakukan pengukuran BMI dan pengisian kuesioner Sleep Timing Questionarinre (STQ) , International Physical Activity Questionnaire (IPAQ), faktor genetik dan karakteristik responden untuk menyingkirkan kriteria ekslusi. Analisis data dengan menggunakan SPSS for Mac Windows versi 21.0 dan tingkat kemaknaan yang digunakan sebesar 0,05. HASIL: Hasil uji Chi-square didapati hubungan yang signifikan antara lama tidur dengan obesitas dikarenakan nilai p < 0,05 (p = 0,001). Selain itu juga didapatkan hubungan yang signifikan antara aktifitas fisik, genetik, dan jenis kelamin dengan obesitas dikarenakan p < 0,05 (p = 0,000). Dari hasil uji ANOVA tidak terdapat hubungan antara usia dengan jenis kelamin dikarenakan p > 0,05 (p = 0,667). KESIMPULAN: Terdapat hubungan antara lama tidur, aktifitas fisik, genetik dan jenis kelamin dengan obesitas. Selain itu tidak terdapat hubungan antara usia dan obesitas.
B ACKGROUND: Overweight and obesity cause a variety of chronic health problems. The risk increases with increasing body mass index and cause obesity. Lately being widely researched on the relationship of obesity to the number of hours of sleep. Most of the results of these studies showed a decrease in the number of hours of sleep increases the risk of obesity. METHODS: Cross-sectional study was conducted on 202 students of the Faculty of Medicine Trisakti aged 18-22 years, 66 men and 136 women. Sampling was conducted from September to October 2013. BMI measurements and questionnaires Sleep Timing Questionarinre (STQ), International Physical Activity Questionnaire (IPAQ), genetic factors and characteristics of the respondents to get rid of the exclusion criteria. Data analysis using SPSS for Windows version 21.0 and Mac significance level of 0,05 were used. RESULTS: The results of Chi-square test found a significant association between sleep duration with obesity because the value of p < 0,05 ( p = 0,001 ) . It also found a significant relationship between physical activity , genetic , and sex with obesity because of p < 0,05 ( p = 0,000 ) . From the results of the ANOVA test there was no correlation between age and gender because of p > 0,05 ( p = 0,667 ) . CONCLUSION: There is a relationship between sleep duration, physical activity, genetic and gender with obesity. In addition there was no correlation between age and obesity.