Hubungan gizi lebih dan lingkup gerak sendi panggul pada siswa Sekolah Dasar
G izi lebih merupakan masalah kesehatan yang sangat penting terutama pada anakusia sekolah dasar karena merupakan faktor risiko timbulnya penyakit kronisdegeneratif di kemudian hari. Menurut WHO, lebih dari 340 juta anak-anak danremaja berusia 5-19 kelebihan berat badan atau obesitas pada tahun 2016. Obesitasdan overweight menyebabkan keterbatasan anak dalam bergerak karena adanyaakumulasi lemak di sekitar persedian yang berlebihan. Keterbatasan gerak ini dapatdi ketahui dengan mengukur lingkup gerak sendi (LGS) pada anak. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain crosssectional yang dilaksanakan di SDN 03 Grogol Utara pada Agustus – Oktober2019. Sampel penelitian diperoleh dengan metode consecutive non randomsampling sebanyak 114 orang. Data diperoleh dengan pemeriksaan berat badan,tinggi badan, dan LGS sendi panggul secara langsung. Didapatkan perbandingan yang merata antara jenis kelamin laki laki danperempuan, dengan 50 anak yang memiliki status gizi lebih (43,4%). Sertamayoritas memiliki LGS dalam batas normal. Jenis gerakan yang paling banyakmemiliki keterbatasan adalah fleksi panggul (41,2%) dan ekstensi panggul (37,5%). Sedangkan terdapat kurang dari 10% dari responden yang mengalami limitasi padagerakan endorotasi dan eksorotasi panggul. Terdapat hubungan bermakna antaragizi lebih dengan LGS panggul bidang sagital (p = 0,000), bidang frontal (p =0,000), dan bidang transversal pada gerakan endorotasi (p = 0,000). Sedangkantidak terdapat hubungan yang bermakna antara gizi lebih dengan LGS panggul padagerakan eksorotasi (p = 0,237). Terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi dengan lingkup gerak sendipanggul pada siswa sekolah dasar.
O besity is a very important health problem especially in elementary school age children because it is a risk factor for the emergence of chronic degenerative diseases later in life. According to WHO, more than 340 million children andadolescents aged 5-19 are overweight or obese in 2016. Obesity and overweight cause children's limitations in moving because of the accumulation of fat around joint. This limitation of motion can be known by measuring the range of motion(ROM) in children.METHODThis study was an observational analytic study with a cross sectional designconducted at SDN 03 Grogol Utara in August - October 2019. The researchsample was obtained by consecutive non random sampling method of 114 people.Data were obtained by examining the direct weight, height, and ROM of the hipjoint. Men and women have the same amount, with 50 overweight children (43,4%) .And majority had normal range of motion. The most widely-limited type ofmovement is hip flexion (41,2%) and hip extension (37,5%). While there are lessthan 10% of respondents who had a limitation on endorotation and exorotation.There was a significant relationship between over nutrition with ROM in thesagittal pelvic plane (p = 0,000), the frontal plane (p = 0,000), and the transverseplane on the endorotation movement (p = 0,000). While there is no significantrelationship between over nutrition with ROM in exorotation movement (p =0,237. There is a significant relationship between nutritional status with the range ofmotion of hip joint in elementary school students.