Hubungan antara keadaan gizi anak dengan infeksi ascaris lumbricoides (studi pustaka)
M anusia merupakan satu-satunya hospes definitif dari Ascaris lumbricoides, dimana penyebaran infeksinya dapat melalui makan, kontak langsung dengan kulit ataupun melalui udara. Prevalensi infeksi Ascaris lumbricoides di Indonesia tinggi dibandingkan dengan infeksi cacing lain, selain itu keadaan gizi anak Indonesia masih rendah. Infeksi tersebut mengakibatkan gejala dan komplikasi serta gangguan pertumbuhan dan perkembangan. Diantara gejala dan komplikasinya ialah, gejala pada paru-paru, gejala pada usus, obstruksi usus dan gejala hepato biliari dan pangkreatik. Berkenaan dengan gejala pada usus, terjadi ketidaknyamanan abdominal, anorexia, mual dan diare. Selain itu pada infeksi yang berat dapat terjadi gangguan penyerapan vitamin A, protein, karbohidrat dan lemak. Adapun obstruksi usus yang disebabkan masa dari cacing sehingga terjadi nyeri pada perut, muntah dan sembelit. Kesemua hal tersebut dapat mengakibatkan kurangnya asupan gizi sehingga menjadi penyebab dari malnutrisi. Disisi lain keadaan gizi anak yang buruk atau malnutrisi dapat mempegaruhi kerentanan tubuh seseorang terhadap infeksi tersebut karena turunnya daya tahan tubuh, dan hal ini berhubungan dengan belum ditemukannya antibodi terhadan Ascaris lumbricoides secara jelas. Sehingga ada hubungan antara keadaan gizi anak dan infeksi Ascaris lumbricoides.