L ATAR BELAKANG Indonesia termasuk kelompok negara berstruktur tua karena persentase penduduk lansia melebihi 7%. Seiring dengan pertambahan usia, lansia mengalami penurunan fungsi fisiologis diantaranya yaitu fungsi kognitif. Salah satu faktor selain sosiodemografi yang dapat mempengaruhi fungsi kognitif pada lansia yaitu kesepian. Kesepian diartikan sebagai hubungan sosial yang tidak sesuai dengan apa yang diinginkan atau dicapai. Kesepian memberikan dampak buruk dari segi kesehatan, sosial dan ekonomi sehingga mempengaruhi kualitas hidup lansia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kesepian dengan fungsi kognitif pada lansia. METODE Desain Penelitian yang digunakan adalah potong lintang. Sampel berjumlah 150 lansia yang didapat dengan cara consecutive non random sampling. Pengambilan data dilakukan pada bulan Agustus, Oktober dan November 2019. Data untuk menilai fungsi kognitif diperoleh dengan kuesioner MMSE dan data untuk mengetahui kesepian diperoleh dengan kuesioner UCLA Loneliness Scale Version 3. Analisis statistik menggunakan uji chi-square. HASIL Terdapat 36,7% lansia kesepian dan 67,3% lansia mengalami gangguan fungsi kognitif. Tidak terdapat hubungan bermakna antara kesepian dengan fungsi kognitif pada lansia (p=0,373). Karakteristik sosiodemografi yang berhubungan dengan fungsi kognitif yaitu usia (p=0,039), pendidikan (p=0,00), pekerjaan (p= 0,025). Sedangkan yang tidak berhubungan yaitu jenis kelamin (p=0,485) dan status pernikahan (p=0,348). SIMPULAN Terdapat hubungan bermakna antara usia, tingkat pendidikan, dan pekerjaan dengan fungsi kognitif pada lansia. Sedangkan jenis kelamin dan kesepian tidak memiliki hubungan bermakna dengan fungsi kognitif.