Depresi dengan risiko jatuh pada lansia
M endengar kata jatuh sudah bukanlah sesuaty yang asing ditelinga kita, seringkali jatuh terjadi dalam kegiatan sehari-hari. Hal ini tercantum dalam RISKESDAS 2013 yaitu prevalensi jatuh sebesar 40,9% yang merupakan penyumbang cidera terbanyak di indonesia. Banyak factor yang dapat mempengaruhi terjadinya jatuh, salah satunya adalah depresi. Depresi merupakan suatu gangguan mental yang sering terjadi di indonesia. Sebanyak 9,1 juta kasus depresi telah terjadi di Indonesia.Semakin tua fungsi fisiologis tubuh akan menurun sehingga tubuh manusia akan semakin rentan akan penyakit baik secara fisik maupun mental termasuk depresi dan jatuh. Hadirnya depresi diduga mempengaruhi risiko jatuh seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan depresi dengan risiko jatuh. Metode dalam penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan penelitian potong lintang. Penelitian dilakukan di posyandu lansia kelurahan Krendang dengan jumlah sampel 160 lansia. Pengambilan data dilakukan dengan cara wawancara menggunakan instrumen Geriatric Depression Scale (GDS) untuk menilai depresi, dan menggunakan Morse Fall Scale (MFS) untuk menilai risiko jatuh. Data diolah dengan menggunakan SPSS versi 26 dan menggunakan uji Chi – Square dengan tingkat kemaknaan p = 0,05HASILUji Chi – Square untuk hubungan depresi dengan risiko jatuh didapatkan hasil p=0,010 yang menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara depresi dengan risiko jatuh. Untuk hubungan jenis kelamin dengan risiko jatuh setelah dilakukan uji Chi – Square didapatkan p = 0,093 yang berarti tidak ada hubungan yang bermakna antara jenis kelamin dengan risiko jatuh. Pada hubungan antara usia dengan risiko jatuh diperoleh hasil p = 0,000 terdapat hubungan yang bermakna antara usia dengan risiko jatuh. Tidak adanya hubungan yang bermakna antara jenis kelamin dengan risiko jatuh. Namun antara usia dan depresi terhadap risiko jatuh didapatkan hubungan yang bermakna
H earing the word fall is not something foreign to our ears, it often happens in daily activities. This is stated in the 2013 RISKESDAS namely the prevalence of falling by 40.9% which is the largest contributor to injury in Indonesia. Many factors can affect the occurrence of falls, one of which is depression. Depression is a mental disorder that often occurs in Indonesia. As many as 9.1 million cases of depression have occurred in Indonesia. The body's physiological function will decline so that the human body will be more vulnerable to diseases both physically and mentally including depression and falls. The presence of depression is thought to affect a person's risk of falling. This study aims to determine whether there is a relationship between depression and the risk of falling. The method in this study is observational analytic cross – sectional study design. The study was conducted to 160 elderly in Krendang district. Data were collected by interview using the Geriatric Depression Scale (GDS) to assess depression, and using Morse Fall Scale (MFS) to assess the risk of falling. Data were processed using SPSS version 26 and using Chi-Square test with significance level p = 0.05. Chi - Square test for the relationship of depression with the risk of falling p = 0.010 results showed that there is a significant relationship between depression and the risk of falling. For the relationship of sex with the risk of falling after the Chi-Square test obtained p = 0.093 which means there is no meaningful relationship between sex with the risk of falling. In the relationship between age and risk of falling the results obtained p = 0,000 there is a significant relationship between age and risk of falling.CONCLUSIONThere is no meaningful relationship between sex and the risk of falling. But between age and depression on the risk of falling, a significant relationship was found.