N yeri pinggang adalah gangguan neuromuskuloskeletal yang merupakan keluhanumum dari rasa sakit. Banyak faktor risiko yang mmpengaruhi nyeri pinggangtersebut salah satunya diduga ialah kelainan anatomi dari telapak kaki yang dataratau pes planus. Untuk mengetahui hubungan tersebut maka penulis tertarikmelakukan penelitian hubungan antara nyeri pinggang dengan kondisi kaki pesplanus, dalam hal ini pada dewasa muda berusia 19-24 tahun. Studi potong silang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian. Sebanyak 121 dipilih secara acak sederhana dari mahasiswa FK Trisakti Dengan menggunakanteknik menjiplak kaki dan wawancara dan kuisioner singkat mengenai riwayatnyeri pinggang berdasarkan VAS, usia, dan indeks berat tubuh. Analisis datadengan menggunakan SPSS 21 for Windows dan tingkat kemaknaan yangdigunakan bersarnya 0,05. Prevalensi pes planus pada dewasa muda adalah sebanyak 27 orang (22,3%) dannyeri pinggang pada dewasa muda sebanyak 78 orang (64,5%). Berdasarkan skalapengukuran VAS (Visual Analog Scale) intensitas nyeri pinggang terbanyakadalah 38 orang (31,4%) mengalami nyeri ringan. Jika digunakan α=5% makatidak terdapat hubungan antara nyeri pinggang dan kondisi kaki pes planus padadewasa muda menggunakan metode uji chi-square dengan nilai p=0,236 sedangkan terdapat hubungan antara IMT dan kondisi pes planus menggunakanmetode uji chi-square dengan nilai p=0,006. Pada hasil penelitian kondisi kaki pes planus pada dewasa muda sebanyak 20orang (16,5%) dari total nyeri pinggang sebanyak 78 orang (64,5%). Penelitian inimenunjukan bahwa tidak ada hubungan antara keluhan nyeri pinggang dankondisi kaki pes planus pada dewasa muda dengan p>0,05 dan terdapat hubunganantara IMT dan kondisi pes planus pada dewasa muda dengan <0,05.