DETAIL KOLEKSI

Hubungan konsumsi serat dengan indeks massa tubuh pada murid SMP X Tangerang Selatan

5.0


Oleh : Putu Adi Kusuma Wardhana

Info Katalog

Nomor Panggil : S 843

Penerbit : FK - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2016

Pembimbing 1 : Sutopo Widjaja

Subyek : Body mass index

Kata Kunci : dietary fiber, body mass index

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2016_TA_SKD_03012216_Halaman-judul.pdf
2. 2016_TA_SKD_03012216_Pengesahan.pdf
3. 2016_TA_SKD_03012216_Bab-1_Pendahuluan.pdf 3
4. 2016_TA_SKD_03012216_Bab-2_Tinjauan-literatur.pdf
5. 2016_TA_SKD_03012216_Bab-3_Kerangka-konsep.pdf
6. 2016_TA_SKD_03012216_Bab-4_Metode.pdf
7. 2016_TA_SKD_03012216_Bab-5_Hasil.pdf
8. 2016_TA_SKD_03012216_Bab-6_Pembahasan.pdf
9. 2016_TA_SKD_03012216_Bab-7_Kesimpulan.pdf
10. 2016_TA_SKD_03012216_Daftar-pustaka.pdf
11. 2016_TA_SKD_03012216_Lampiran.pdf

L ATAR BELAKANGDi Indonesia, penduduk dengan usia lebih dari sepuluh tahun kurang mengkonsumsi sayur dan buah. Ini menandakan bahwa konsumsi serat di kalangan remaja masih kurang. Serat memiliki banyak manfaat terhadap kesehatan manusia, salah satunya berperan terhadap berat badan. Indeks massa tubuh adalah indikator untuk memantau berat badan, Apabila berat badan turun dan meningkat melebihi normal, tentunya akan berpengaruh terhadap kesehatan. Remaja di sekolah harus mengonsumsi serat dalam jumlah yang adekuat, sehingga akan mengurangi risiko meningkatnya indeks massa tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan antara konsumsi serat dengan indeks massa tubuh pada murid SMP X. METODE Penelitian menggunakan studi analitik observasional dengan desain potong lintang yang mengikutsertakan 94 pelajar di SMP X Tangerang Selatan. Penelitian ini meliputi pengisian kuisioner, pengukuran berat badan dan tinggi badan untuk menilai tingkat konsumsi serat dan Indeks Massa Tubuh. Analisis data dengan menggunakan SPSS 21.HASILResponden yang mengkonsumsi serat kurang sebanyak 69.1%, serat cukup 30.9%.Sedangkan IMT overweight 54.3%, sedangkan responden non-overweight 45.7%. Berdasarkan hasil analisis bivariat dengan uji Chi-square, terdapat hubungan yang bermakna antara konsumsi serat dengan indeks massa tubuh pada murid SMP X Tangerang Selatan. Hal ini ditemukan dengan didapatkannya nilai p = 0,003. KESIMPULAN Terdapat hubungan antara konsumsi serat dengan indeks massa tubuh pada murid SMP X Tangerang Selatan. Responden yang mengkonsumsi serat kurang, lebih banyak yang mengalami overweight

B ACKGROUND In Indonesia, with a population of more than ten years of age consume less fruit and vegetables. This indicates that the fiber consumption among adolescents is still lacking. Fiber has many benefits to human health, one of which contribute to weight gain . Body mass index is an indicator for monitoring bodyweight, the weight decrease or increase of bodyweight, will affect the health . Teens in school should consume adequate amounts of fiber , thus reducing the risk of increased body mass index. This study aimed to explore the correlation between fiber intake and body mass index in X junior high school students. METHOD This study method is observational analytic study with cross-sectional design that included 94 students in X Junior high school in Tangerang Selatan. This research includes the filling of questionnaires, measuring weight and height to assess the level of dietary fiber consumption and body mass index. Data analysis using SPSS 21 . RESULTS Based on the results of bivariate analysis by using Chi-square test, there is a significant correlation between dietary fiber intake and body mass index in X Junior high school students It was proved by value of p = 0,003 .CONCLUSION There is a correlation between dietary fiber consumption and body mass index in X junior high school students .

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?