Hubungan antara aktivitas fisik dengan kekuatan genggam pada remaja akhir
K ekuatan genggam adalah kemampuan atau sekelompok otot ekstremitas atas tubuh yang dapat berkontraksi untuk menahan dan menerima beban yang maksimal. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kekuatan genggam adalah usia, indeks massa tubuh (IMT), jenis kelamin, status nutrisi, dan aktivitas fisik. Kekuatan genggam mulai meningkat pada remaja akhir dan mencapai puncaknya pada usia dewasa muda, kemudian menurun seiring dengan bertambahnya usia. Hampir seluruh faktor yang mempengaruhi kekuatan genggam seperti jenis kelamin dan IMT itu disebabkan oleh kurangnya aktivitas fisik. Kekuatan genggam dapat menggambarkan kondisi aktivitas fisik seseorang. Aktivitas fisik dapat memberikan efek terhadap sistem muskuloskeletal. Penelitian ini bertujuan untuk menilai hubungan antara aktivitas fisik dengan kekuatan genggam pada remaja akhir.METODEPenelitian merupakan penelitian analitik observasional dengan desain crossisectional. Subjek pada penelitian ini adalah remaja akhir dengan kelompok usia 17-25 tahun. Pengukuran terhadap aktivitas fisik dilakukan dengan menggunakan kuesioner International Physical Activity Questionnaire (IPAQ) short version. Kuesioner ini bertujuan untuk mengukur aktivitas fisik seseorang pada 7 hari sebelumnya. Pengukuran kekuatan genggam dilakukan menggunakan handgrip dynamometer. Hasil penelitian di analisis menggunakan program computer SPSS.HASILPenelitian ini melibatkan sebanyak 53 subjek yang berpartisipasi hingga selesai. Distribusi usia didapatkan usia responden terbanyak ada pada kategori usia >21 tahun (29 orang), jenis kelamin terbanyak laki-laki (39 orang), kategori IMT terbanyak yaitu non obesitas (28 orang), dan kategori aktivitas fisik terbanyak yaitu aktivitas fisik rendah (25 orang). Aktivitas fisik berhubungan dengan kekuatan genggam pada remaja akhir (p<0,05). Faktor sosiodemografi (Jenis kelamin dan IMT) berhubungan dengan kekuatan genggam pada remaja akhir (p<0,05) sedangkan usia tidak berhubungan dengan kekuatan genggam pada remaja akhir (p>0,05).KESIMPULANTerdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan kekuatan genggam pada remaja akhir.
B ACKGROUNDHandgrip strength is the ability or a group of upper extremity muscles that can contract to withstand and receive maximum loads. Factors that can affect grip strength are age, body mass index (BMI), gender, nutritional status, and physical activity. Handgrip strength begins to increase in late adolescence and peaks in young adulthood, then declines with age. Almost all of the factors that affect grip strength such as gender and BMI are caused by lack of physical activity. Grip strength can describe the condition of a person's physical activity. Physical activity can have an effect on the musculoskeletal system. This study aims to assess the relationship between physical activity and handgrip strength in late adolescence.METHODThis research is an analytic observational study with a cross-sectional design. The subjects in this study were late adolescents with the age group of 17-25 years. Measurement of physical activity was carried out using the short version of the International Physical Activity Questionnaire (IPAQ). This questionnaire aims to measure someone’s physical activity in the previous 7 days. Handgrip strength measurements were carried out using a handgrip dynamometer. The results of the study were analyzed using the SPSS computer program.RESULTThis study involved 53 subjects who participated to completion. Age distribution was found that the most respondents were in the age category >21 years (29 people), the most gender was male (39 people), the most BMI category was non- obesity (28 people), and the most physical activity category was low physical activity ( 25 people). Physical activity was associated with grip strength in late adolescence (p<0.05). Sociodemographic factors (gender and BMI) were associated with grip strength in late adolescence (p<0.05) while age was not associated with grip strength in late adolescence (p>0.05).CONCLUSIONThere is a relation between physical activity and handgrip strength in late adolescence.