Anteseden dan konsekuensi dari brand engagement in self-concept
P enelitian ini menguji variabel anteseden dan konsekuensi dari brand engagement in self-concept (BESC). Brand engagement in self-concept (BESC) sebagai variabel mediasi, brand love sebagai variabel independen, dan brand advocacy sebagai variabel dependen. Sampel yang digunakan adalah kelompok millennials yang memiliki kriteria umur 19 – 28 tahun merupakan pelajar, sarjana, dan pasca sarjana. Pengumpulan datanya dilakukan dengan cara menyebarkan kusioner kepada 230 responden. Metode yang digunakan adalah non-probability sampling dengan menggunakan alat structural equation model (SEM) yang dijalankan oleh program AMOS 6.0. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa brand engagement in self-concept (BESC) mampu dijadikan variabel mediasi serta semua hipotesis didukung dan signifikan.
T his study examines the antecedent and consequences of brand engagement in self-concept (BESC). Brand engagement in self-concept (BESC) as a mediating variable, brand love as an independent variable, and brand advocacy as the dependent variable. The sample used in this research is a group of millennials who have the criteria of age 19-28 years that are students, scholars, and post-graduates. Data collection is done by distributing questionnaires to 230 respondents. The method used is a non-probability sampling using the structural equation model (SEM) software run by the AMOS 6.0 program. The results of this study indicate that brand management in self-concept (BESC) can be used as a mediating variable and all hypotheses are supported and significant.