DETAIL KOLEKSI

Hubungan konsumsi junk food dengan dismenore primer pada siswi SMAN 47 Jakarta

3.0


Oleh : Adwina Syafitri

Info Katalog

Nomor Panggil : 618.172 Sya h

Penerbit : FK - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2015

Pembimbing 1 : Robert Gandasentana

Subyek : Junkfood and dysmenorrhea;Degree and intensity of dysmenorrhea

Kata Kunci : primary dysmenorrhea, junk food, body mass index, age of menarche, duration of menstruation

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2015_TA_KD_03011008_Halaman-judul.pdf
2. 2015_TA_KD_03011008_Bab-1-Pendahuluan.pdf 4
3. 2015_TA_KD_03011008_Bab-2-Tinjauan-literatur.pdf
4. 2015_TA_KD_03011008_Bab-3-Kerangka-konsep.pdf
5. 2015_TA_KD_03011008_Bab-4-Metode.pdf
6. 2015_TA_KD_03011008_Bab-5-Hasil.pdf
7. 2015_TA_KD_03011008_Bab-6-Pembahasan.pdf
8. 2015_TA_KD_03011008_Bab-7-Kesimpulan.pdf
9. 2015_TA_KD_03011008_Daftar-pustaka.pdf 4
10. 2015_TA_KD_03011008_Lampiran.pdf

D ismenore primer adalah nyeri saat menstruasi yang gejalanya meliputi nyerikram pada perut bagian bawah, dengan intensitas ringan hingga berat. Hasilpenelitian sebelumnya menunjukkan bahwa dismenore primer paling banyakterjadi pada remaja, dengan prevalensi mencapai 90%. Dismenore primerdipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah junk food, yaitu makananyang banyak dikonsumsi oleh remaja. Tujuan penelitian ini adalah untukmengetahui hubungan antara frekuensi konsumsi junk food dengan intensitasdismenore primer pada siswi di SMAN 47 Jakarta. Penelitian ini menggunakan desain analitik observasional dengan metode potongsilang pada siswi kelas X, XI, dan XII di SMAN 47 Jakarta. Data dikumpulkandengan pengukuran antropometri dan kuesioner tentang karakteristik individuseperti pola menstruasi, riwayat dismenore, serta frekuensi konsumsi junk food.Analisis data dengan menggunakan SPSS versi 20.0 dan tingkat kemaknaan 0,05. Dari hasil penelitian dengan 167 responden, analisis Chi-square dan KolmogorovSmirnovmenunjukkan tidak ada hubungan antara frekuensi konsumsi junk food(p=0,875), lama menstruasi (p=0,352), dan Indeks Massa Tubuh (p=1,000)dengan intensitas dismenore primer. Ada hubungan antara usia menarche(p=0,003) dengan intensitas dismenore primer. Tidak terdapat hubungan antara kebiasaan mengonsumsi junk food denganintensitas dismenore primer.

P rimary dysmenorrhea is menstrual pain whose symptoms include cramping in the lower abdomen, with mild to severe intensity. Previous studies have shown that primary dysmenorrhea is most prevalent in adolescents, with prevalence reaching 90%. Primary dysmenorrhea is influenced by a variety of factors, one of which is junk food, which is the food consumed by teenagers. The purpose of this study was to determine the relationship between the frequency of consumption of junk food with the intensity of primary anemia in female students at SMAN 47 Jakarta. This study used an observational analytic design with cross-sectional methods on students of class X, XI, and XII at SMAN 47 Jakarta. Data is collected by anthropometric measurements and questionnaires about individual characteristics such as menstrual patterns, history of dysmenorrhea, and frequency of consumption of junk food. Data analysis using SPSS version 20.0 and significance level of 0.05. From the results of the study with 167 respondents, Chi-square and KolmogorovSmirnov analysis showed no relationship between the frequency of junk food consumption (p = 0.875), menstrual length (p = 0.352), and Body Mass Index (p = 1,000) with the intensity of primary dysmenorrhea. There was a relationship between age of menarche (p = 0.003) and the intensity of primary dysmenorrhea. There is no relationship between junk food consumption habits and the intensity of primary dysmenorrhea.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?