Hubungan indeks massa tubuh dengan heart rate variability pada dewasa muda
L ATAR BELAKANG:Indeks massa tubuh adalah alat ukur sederhana dalam pemantauan status gizi terkaitdengan kekurangan dan kelebihan berat badan. Peningkatan IMT berkorelasidengan aktivitas otonom yang dapat mengurangi aktivitas parasimpatis danmeningkatkan aktivitas simpatis. Kerja dari kedua sistem saraf otonomberkebalikan namun harus tetap seimbang, ketidakseimbangan antara sistem sarafsimpatis dan parasimpatis ini yang menyebabkan penurunan nilai HRV. Dengandemikian, parameter HRV diperlukan untuk mendeteksi keseimbangan aktivitasotonom pada saat terjadi perubahan nilai dari IMT. Tujuan penelitian ini adalahuntuk mengetahui hubungan antara indeks massa tubuh dengan heart ratevariability pada dewasa muda.METODE:Desain Penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Sampel pada penelitianini berjumlah 75 responden yang didapat dengan cara consecutive non randomsampling. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2020. Penilaian indeksmassa tubuh dilakukan dengan menggunakan timbangan dan staturemeter.Penilaian heart rate variability dilakukan dengan menggunakan aplikasi welltorypada smartphone dengan teknologi photoplethysmography. Analisis data dilakukanuji korelasi Pearson menggunakan SPSS for Windows versi 25 dengan nilaikemaknaan p <0,05.HASIL:Uji korelasi Pearson menunjukan bahwa indeks massa tubuh merupakan faktoryang mempengaruhi sistem saraf otonom sedangkan kerja otonom dapat dianalisamenggunakan parameter hrv, semakin tinggi indeks massa tubuh maka semakinrendah nilai heart rate variability nya (r= -0,457; p= 0,000).KESIMPULAN:Terdapat korelasi negatif derajat sedang yang bermakna antara indeks massa tubuhdengan heart rate variability pada dewasa muda.
B ACKGROUND :Body mass index is a simple measuring instrument for monitoring nutritional statusrelated to underweight and overweight. Increased BMI correlates with the activityof autonomic nervous system which can reduce the activity of parasympatheticnervous system and increase the activity of sympathetic nervous system. Bothautonomic nervous systems work in opposite ways nonetheless they have to bebalanced, the imbalance between sympathetic and the parasympathetic nervoussystem causes a decrease in the HRV value. Therefore, a heart rate variabilityparameter is needed to detect the balance of autonomic activity when there is achange in body mass index. The purpose of the research is to determine thecorrelation between body mass index and heart rate variability in young adults.METHODS :This study was carried out with the cross sectional method. The sample amountedto 75 respondents obtained by consecutive non-random sampling. The study wasconducted on February 2020. Body mass index assessment is done by using a scaleand a stature meter. Assessment of heart rate variability is done by using thewelltory application on smartphones with photoplethysmography technology.Research data is analyzed with pearson correlation test using SPSS for windowsversion 25 with a significance value of p < 0,05.THE RESULTS :Pearson correlation test shows that body mass index is a factor which affects theautonomic nervous system while autonomic activities can be analyzed with hrvparameters, the higher the body mass index, the lower the heart rate variability (r=-0,458; p= 0,000).CONCLUSION :There is negative correlation middle degree with significance value between bodymass index with heart rate variability in young adult.