Hubungan status gizi dan insomnia dengan kejadian hipertensi pada pria usia produktif
H ipertensi merupakan salah satu penyakit yang paling umum di seluruh dunia, diperkirakan mempengaruhi seperempat dari semua orang dewasa dan telah di identifikasi sebagai penyebab utama kematian. Prevalensi hipertensi di Indonesia yang didapat melalui pengukuran pada Laki-laki sebesar 22,8%. Hipertensi menjadi penyebab kematian nomor 3 setelah stroke secara nasional, yakni mencapai 6,7% dari populasi kematian pada semua umur di Indonesia. Status gizi dan gangguan tidur berupa insomnia sering dikaitkan dengan peningkatan Tekanan darah. Penelitian ini menggunakan desain penelitian studi analitik observasional dengan pendektan cross-sectional. Subjek penelitian sejumlah 123 orang di Puskesmas kotagajah, Lampung Tengah. Penelitian dilakukan pada bulan agustus-oktober 2016. Data yang dikumpulkan dengan cara wawancara menggunakan kuesioner untuk karakteristik responden, mendiagnosis insomnia dengan KSBPJ insomnia rating scale dan mendiagnosis mengalami stress sebagai kriteria eksklusi dengan Kusioner General Health Qusioner (GHQ) dan pengukuran, tinggi badan, berat badan, dan tekanan darah. Analisis data menggunakan SPSS for Windows, mayoritas responden peneliti adalah usia (26-35), perokok sedang, tidak hipertensi, indeks massa tubuh normal, tidak obesitas sentral, tidak insomnia. Didapatkan hasil terdapat hubungan antara usia dengan hipertensi (p=0,00),terdapat hubungan merokok dengan hipertensi (p=0,00), tidak terdapat hubungan indeks massa tubuh dengan hipertensi (p=0.504), insomnia dengan hipertensi. (p=0,352). Kesimpulan dari hasil penelitian, terdapat hubungan antara usia dan merokok dengan kejadian hipertensi. Tidak ditemukan hubungan bermakna antara indeks massa tubuh, dan insomnia dengan kejadian hipertensi.
H ypertension is one of the most common diseases worldwide, estimated to affect one quarter of all adults and has been identified as the leading cause of death. Prevalence of hypertension in Indonesia obtained through measurement in men amounted to 22.8%. Hypertension is the third leading cause of death after stroke nationally, reaching 6.7% of the mortality population at all ages in Indonesia. Nutritional status and sleep disturbances of insomnia are often associated with increased blood pressure. This study uses an observational analytic study with cross-sectional design. Subjects of 123 subjects were studied at Puskesmas kotagajah, Central Lampung. The study was conducted in August-October 2016. Data collected by interview using questionnaires for respondent characteristics, diagnosing insomnia with KSBPJ insomnia rating scale and diagnosing experiencing stress as exclusion criteria with General Health Qusioner (GHQ) and measurements, height, weight body, and blood pressure. Data analysis using SPSS for Windows, the majority of respondents were age (26-35), moderate smokers, no hypertension, normal body mass index, no central obesity, no insomnia. The result showed that there was correlation between age with hypertension (p = 0,00), smoking correlation with hypertension (p = 0,00), no body mass index correlation with hypertension (p = 0,504), insomnia with hypertension. (p = 0.352). The conclusion of the research results, there is a relationship between age and smoking with the incidence of hypertension. There was no significant association between body mass index, and insomnia with hypertension.