Hubungan diabetes melitus dan hipertensi dengan kejadian demam berdarah dengue pada usia 20-45 tahun
D emam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh virus dengue dan ditransmisikan oleh nyamuk Aedes aegypti. Penyakit DBD merupakan salah satu masalah kesehatan utama di Indonesia. Penyakit komorbid(diabetes melitus dan hipertensi) berhubungan dengan manifestasi klinis berat dari penyakit DBD. Pencegahan penyakit ini dengan program mengubur, menguras,dan menutup (PSN). Penelitian ini bertujuan untuk menentukan adanya hubungan antara diabetes mellitus dan hipertensi dengan kejadian DBD pada subjek penduduk usia 20-45 tahun. Jenis penelitian observasional analitik dengan desain potong silang dilakukan pada bulan November 2014. Pengambilan sampel dengan cara purposive sampling pada 173 subjek berusia 20-45 tahun di kelurahan Bintara. Data diperoleh dengan pengukuran tekanan darah dan gula darah, serta pengisian kuesioner yang meliputi usia, jenis kelamin, pendidikan, pendapatan, status pernikahan,pengetahuan dan praktek program PSN. Analisis hipotesis dilakukan dengan ujichi-square. Terdapat hubungan bermakna secara statistik antara tingkat pendapatan dengan kejadian DBD (p=0,003), tingkat pengetahuan program PSN (p=0,002), dan tingkat praktek program PSN (p=0,000). Tidak didapatkan hubungan antara diabetes melitus dan hipertensi dengan kejadian DBD.
D engue hemorrhagic fever (DHF) is an infectious disease caused by dengue virusand transmitted by Aedes aegypti. DHF is one of the health problem in Indonesia. Comorbids (diabetes mellitus and hypertension) is connected with DHF severemanifestasion. Prevention of this disease by burrying, draining, and closing of the water container(PSN). The aim of this reasearch is to define the correlation between diabetes mellitus and hypertension with DHF incident in 20-45 years old. This research is an analytic observational study with cross sectional design. Data were collected in November 2014 and conducted with purposive sampling technique for 173 samples age 20-45 in Bintara district. Subjects were conducted blood pressure and glucose measurement, and questionnaire contained age, sex,education, income, marital status, knowledge and practice of PSN programme. Hypothesis analysis done by chi-square test. Income level (p=0,003), knowledge of PSN programme level (p=0,002), and PSN programme practice (p=0,000) were significantly associated with DHF incident. There’s no association between diabetes mellitus and hypertension with DHF incident. Subjects with low level income, low PSN programme knowledge, and practicewere at greater risk of developing DHF. Increasing people knowledge and practice about PSN programme hopefully will decrease DHF incident.