M enurut WHO, pada tahun 2004 diabetes mellitus tipe 2 di Indonesia tercatat diderita sebanyak 8,4 juta jiwa dan prediksi Persatuan Diabetes Indonesia (PERSADIA), pada tahun 2030 akan mencapai 21,3 juta jiwa. Pada tahun 2007 diketahui diabetes merupakan penyebab kematian terbesar keempat untuk penyakit-penyakit non infeksi. Setiap tahunnya diperkirakan terjadi 3,2 juta kematian di dunia yang disebabkan oleh diabetes. Itu berarti 1 orang setiap 10 detik yang meninggal karena diabetes. Hal ini disebabkan bertambahnya jumlah populasi berusia lanjut dan perubahan pola makan yang tidak sehat. Selain itu penyakit diabetes tidak memperlihatkan gejala yang spesifik, sehingga umumnya 50% penderita tidak mengetahui bahwa dirinya mengidap diabetes. Diabetes merupakan gangguan endokrin yaitu berkurangnya hormon insulin dari pankreas sehingga meningkatkan kadar glukosa di dalam darah. Kadar normal gula darah adalah 70–110 mg/dl dalam keadaan puasa dan < 200 mg/dl 2 jam setelah makan. Apabila kadar tersebut melebihi normal dapat mengakibatkan gangguan pada organ-organ yang lain seperti jantung, mata, dan ginjal. Salah satu alternatif untuk mengurangi meningkatnya kadar gula darah adalah dengan makanan berserat, karena makanan berserat berperan mengurangi penggunaan insulin. Sumber makanan berserat bisa didapat dari sayuran golongan A misalnya brokoli, tomat, tauge, dan buah-buahan seperti labu parang, pir hijau, apel. Diabetes dapat menimbulkan kelainan dalam rongga mulut seperti serostomia, penyakit periodontal, dan lesi mukosa mulut. Oleh karena itu penting diperhatikan untuk menurunkan kadar gula darahnya terlebih dahulu sebelum merawat kelainan di atas atau melakukan tindakan pencabutan sehingga tidak terjadi komplikasi.