H ipertensi dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan berbagai komplikasimulai dari penyumbatan pembuluh darah yang menyebabkan kerusakan jaringandan dapat mempengaruhi kualitas hidup . Kualitas hidup yang berhubungandengan kesehatan berdasarkan status fungsional , keterbatasan fisik dan aktivitas,kondisi dan terapi perspektif pada pasien dengan penyakit kronik dan penyakitjantung dan pembuluh darah dalam konteks budaya dan sistem nilai untukmenjalankan peran dan fungsinya. Peningkatan prevalensi hipertensi berdasarkanumur yang masih relatif tinggi dan efek jangka panjang terjadinya penurunankualitas hidup pada pasien hipertensi juga melanjutkan peneliti sebelumnyamelatarbelakangi peneliti untuk mengetahui hubungan faktor psikososial danansietas terhadap kualitas hidup pasien hipertensi umur 35-55 tahun. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan studi observasional dengandesain potong lintang yang mengikutsertakan 95 pasien hipertensi di Rumah SakitSumber Waras Grogol Jakarta Barat. Data dikumpulkan dengan cara wawancaramenggunakan kuesioner yaitu The World Health Organization Quality of Life(WHOQOL)-BREF Questionnaire, The Patient Health Questionnaire (PHQ-9),Hamilton Anxiety Rating Scale Questionnaire. Analisis data menggunakan SPSSfor windows versi 21.0 dan tingkat kemaknaannya yang digunakan besarnya 0,05.HASILHasil uji chi-square antara hubungan kualitas hidup dengan faktor psikososialdengan nilai p-value signifikansi fisik, psikologik, hubungan social danlingkungan <0,05 maka terbukti bahwa keempat domain kualitas hidupberhubungan secara bermakna dengan factor psikososial. Hubungan kualitashidup dengan ansietas nilai p-value signifikansi lingkungan 0,00 < 0,05 makaterbukti bahwa domain lingkungan berhubungan secara bermakna denganansietas. Sedangkan fisik, psikologik, hubungan social tidak berhubungan secarabermakna terhadap ansietas. Pasien hipertensi usia 35 – 55 tahun di Rumah Sakit Sumber Waras Jakartamayoritas mengalami penurunan kualitas pada kategori rendah.