Hubungan antara stress pra-ujian modul organ dengan insomnia pada mahasiswa Fakultas Kedokteran
S tres yang dialami mahasiswa kemungkinan dapat menimbulkan beberapa gangguanfisik yang salah satunya adalah gangguan tidur berupa insomnia. Berdasarkanbeberapa prevalensi serta penelitian sebelumnya, peneliti mempunyai ketertarikanuntuk mencari hubungan antara kejadian gangguan tidur insomnia dengan stres yangterjadi pada mahasiswa Fakultas Kedokteran. Penelitian menggunakan studi Observasional analitik dengan desain crosssectionalyang mengikutsertakan 151 mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Trisaktikampus B angkatan 2010-2013 dan berusia 17-23 tahun. Data dikumpulkan denganmenggunakan kuesioner karakteristik responden mengenai nama, usia, angkatan,jeniskelamin dan modul organ yang sedang diambil. Mengenai stres dan insomniamahasiswa harus mengisi kuesioner MSSQI (Medstudent Stresor Quistionaire) dan KSPBJ IRS (Kelompok Studi Psikologi Jakarta - Insomnia Rating Scale) 4 harimenjelang ujian akhir. Analisis data menggunakan SPSS for windows versi 20.0 dantingkat kemaknaan yang digunakan sebesar kurang dari 0,05. Hasil Analisis data menggunakan Chi - Square menunjukkan adanya hubungan antarastres pra ujian akhir modul organ dengan insomnia (p = 0,000) pada mahasiswaFakultas Kedokteran Trisakti maka semakin berat stres yang dialami maka akansemakin besar kemungkinan mahasiswa mengalami gangguan tidur insomnia. Penelitian ini menunjukan ada hubungan antara stres dengan gangguan tidur yangdialami mahasiswa fakultas kedokteran, stres tersebut juga dipengaruhi oleh tingkatkesulitan modul organ serta angkatan dimana mahasiswa tingkat awal dan akhircenderung lebih rentan terhadap stres.
T he stress experienced by students is likely to cause some physical disturbances, one of which is a sleep disorder in the form of insomnia. Based on some prevalence and previous studies, researchers have an interest in finding a relationship between the incidence of insomnia sleep disorders and stress that occurs in Medical Faculty students. The study used an analytic observational study with cross sectional design which included 151 students of the Faculty of Medicine, Trisaktikampus B University in 2010-2013 and aged 17-23 years. Data was collected by using questionnaire characteristics of respondents regarding name, age, class, type of chemistry and organ modules being taken. Regarding stress and insomnia students must fill in the MSSQI questionnaire (Medstudent Stressor Quistionaire) and KSPBJ IRS (Jakarta Psychology Study Group - Insomnia Rating Scale) 4 days ahead of the final exam. Data analysis using SPSS for Windows version 20.0 and the significance level used is less than 0.05. The results of data analysis using Chi-Square showed that there was a relationship between the pre-organ module final exams with insomnia (p = 0,000) in Trisakti Medical Faculty students, the more severe stress experienced, the more likely students experienced insomnia sleep disorders. This study shows there is a relationship between stress and sleep disorders experienced by medical faculty students, stress is also influenced by the level of difficulty of organ modules and the force in which students at the beginning and the end tend to be more vulnerable to stress.