Hubungan asupan magnesium terhadap kekuatan genggam pada lansia
L ansia mengalami proses penuaan yang ditandai dengan adanya penurunan massa otot dan hal ini akan berdampak pada menurunannya kekuatan otot pada tubuh. Penilaian kekuatan genggam dapat menilai kekuatan otot secara keseluruhan. Magnesium memiliki peran bagi otot rangka dalam hal metabolisme energi, transportasi transmembran, kontraksi serta relaksasi otot. Penelitian ini bertujuan untuk menilai hubungan asupan magnesium terhadap kekuatan genggam pada lansia.METODEPenelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain cross-sectional yang mengikutsertakan 72 lansia sebagai subjek penelitiannya. Lansia yang dapat berkomunikasi aktif dijadikan sebagai kriteria inklusi dan lansia yang memiliki gangguan mobilitas fisik dijadikan sebagai kriteria eksklusi. Penilaian asupan magnesium menggunakan Semi QuantitativeFood Frequency Questionnaires dan penilaian kekuatan genggam menggunakan hand-grip dynamometer yang selanjutnya data di analisa dengan uji statistik Chi Square dan Fisher's exact test dengan batas kemaknaan < 0,05.HASILSejumlah 72 lansia di Panti Lansia 41Al Madiniyah dan Desa Kubang Puji berpartisipasi pada penelitian ini, serta terdapat 1 subjek dropout karena tidak mampu melakukan penilaian kekuatan genggam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa distribusi asupan magnesium cukup sebanyak 18 subjek (25,4%) dan asupan magnesium kurang sebanyak 53 subjek (74,6%). Distribusi kekuatan genggam cukup sebanyak 36 subjek (50,7%) dan kekuatan genggam kurang sebanyak 35 subjek (49,3%). Analisis statistik menunjukkan tidak terdapat hubungan bermakna antara asupan magnesium dan kekuatan genggam pada lansia (P=0,539 ; P>0,05).KESIMPULANPenelitian ini dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan bermakna antara asupan magnesium dan kekuatan genggam pada lansia
E lders experience aging process that is marked by the decreasing of muscle mass that can result to the decreasing of muscle strength. Measuring handgrip strength can assess overall muscle strength. Magnesium plays an important role on energy metabolism, transmembrane transportation, contraction and relaxation of the muscles. The goal of this study is to measure the relationship between magnesium intake and grip strength in elderly.METHODThis study is an observational analytical study with cross-sectional design, involving 72 elders as the subjects. Elders who were able to communicate actively were included and elders who had physical disability were excluded. The Semi Quantitative Food Frequency Questionnaires was used for the magnesium intake scoring and handgrip strength was measured using a handgrip dynamometer. Data were analyzed with Chi Square statistical test and Fisher’s Exact Test with a significance < 0,05.RESULTA group of 72 elders at Yayasan 41 Al Madiniyah Nursing Home and Kubang Puji Village participated in this study, with 1 dropout subject due to inability to measure the handgrip strength. The result of this study shows that the distribution of moderate magnesium intake as many as 18 subjects (25,4%) and the low magnesium intake as many as 53 subjects (74,6%). The distribution of the moderate handgrip strength as many as 36 subjects (50,7%) and the low handgrip strength as many as 35 subjects (49,3%). The statistical analyzing shows there is no significance relation between magnesium intake and handgrip strength on elders (P=0,539; P>0,05).CONCLUSIONThere is no significance relation between magnesium intake and handgrip strength on elders.