Hubungan status gizi dengan kadar gula darah sewaktu pada karyawan PT.X Tangerang
S tatus gizi merupakan keadaan kesehatan tubuh seseorang atau sekelompok orangyang diakibatkan oleh konsumsi, penyerapan (absorbsi), dan penggunaan (utilization)zat gizi makanan. Status Gizi lebih dan obesitas telah menjadi epidemi kesehatanmasyarakat global selama hampir satu dekade dan mulai menjadi perhatian publikkarena hubungannya erat dengan peningkatan gula darah dan penyakit kronis sepertidiabetes melitus.Peneliti menggunakan kadar gula darah sewaktu sebagai tolak ukuruntuk mengukur dan menghubungkannya dengan status gizi.METODEPenelitian ini menggunakan studi observasi dengan metode analitik denganpendekatan potong silang yang mengikutsertakan 115 orang karyawan PT.X diTangerang. Data dikumpulkan dengan cara pemeriksaan berat badan,tinggi badan,dankadar gula darah sewaktu. Analisis data dengan menggunakan SPSS for windowsversi 16.0 dan tingkat kemaknaan yang digunakan besarnya 0,05.Analisis uji Chi-Square didapatkan adanya hubungan yang bermakna antara statusgizi dengan kadar gula darah sewaktu mendapat nilai koefisien korelasi Chi-Square (p= 0,000) yang berarti (p < 0,05). Sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat hubunganyang bermakna antara dua variabel yang diuji. Artinya semakin baik status giziseseorang,maka kadar gula darahnya semakin normal. Sebaliknya, status giziseseorang yang tidak normal akan mengakibatkan kadar gula darahnya tidak normal.KESIMPULANPenelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara status gizi dengan kadar guladarah sewaktu pada karyawan PT.X di Tangerang. Dimana pada penderita gizi lebihdan obesitas terdapat nilai kadar gula darah sewaktu di atas normal
N utritional status is the condition of a person’s or a group’s health caused by theconsumption, absorption, and utilization of food nutrition. Over nutritional status andobesity has became a health epidemic for people around the world for almost adecade and starting to draw public attention because it closely related to the increaseof blood sugar level and chronic illness such as diabetes mellitus. The research usingnon-fasting blood sugar level as a benchmark to measure and relate this withnutritional status.METHODThis research uses observation study with analytic method using cross cut approachthat involves 115 employees of X company in Tangerang. The data gathered byweight measurement, height measurement and non-fasting blood sugar levelmeasurement. The data analysis uses SPSS for windows 16.0 version withsignificance level of 0.05.Chi-Square test analysis shows a significant relation between nutritional status andnon-fasting blood sugar level with Chi-square correlation coefficient (p= 0.000)which means (p<0.05). Therefore, it can be stated that there is a significant relationbetween two variables tested. It means that the better the nutritional status, morenormal the blood sugar level. In the other hand, an abnormal nutritional status willcause abnormal blood sugar level.CONCLUSIONThis research shows that there is a relation between nutritional status and non-fastingblood sugar level of the employees in X company, Tangerang. In which people whosuffers over nutrition and obesity have above-normal non-fasting blood sugar level.