Desain meja multifungsi pada ruang terbatas di apartemen tipe studio
H unian apartemen studio sering menghadapi tantangan keterbatasan ruang yang signifikan, mengharuskan penghuni untuk mengoptimalkan ruang dengan perabotan yang efisien dan fungsional. Masalah umum yang dihadapi termasuk minimnya ruang penyimpanan, kebutuhan akan fleksibilitas fungsi perabot, dan keinginan untuk menjaga estetika serta kenyamanan ruang tinggal. Penelitian ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan tersebut melalui perancangan meja multifungsi yang memanfaatkan limbah kayu jati sebagai material utama. Kayu jati dipilih karena kekuatannya, ketahanan melibatkan analisis kebutuhan penghuni apartemen studio, studi karakteristik terhadap kerusakan, serta estetika yang tinggi. Metode yang digunakan material limbah kayu jati, dan pengembangan desain meja multifungsi yang dapat digunakan sebagai meja kerja, meja makan, serta ruang penyimpanan. Penelitian ini juga mengaitkan desain produk dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan nomor 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab) dan nomor 15 (Melestarikan Ekosistem Darat). Dengan memanfaatkan limbah kayu jati, penelitian ini mendukung pengurangan limbah industri dan pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan. Selain itu, perancangan produk yang ramah lingkungan dan multifungsi mendukung upaya pengurangan konsumsi material baru dan mengurangi jejak ekologis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meja multifungsi yang dirancang dengan limbah kayu jati dapat secara efektif mengatasi masalah keterbatasan ruang di apartemen studio. Meja ini menawarkan fleksibilitas penggunaan, efisiensi ruang, dan penampilan yang estetis, sekaligus mendukung praktik desain yang ramah lingkungan. Kesimpulannya, perancangan meja multifungsi dari limbah kayu jati untuk hunian apartemen studio adalah solusi inovatif yang mampu menjawab tantangan keterbatasan ruang sekaligus mendukung prinsip desain berkelanjutan. Implementasi konsep ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup penghuni apartemen studio dan mendorong lebih banyak praktik desain perabot yang berkelanjutan di masa depan.
S tudio apartment residences often face the challenge of significant space limitations, requiring residents to optimize space with efficient and functional furniture. Common problems faced include a lack of storage space, the need for flexibility in the function of furniture, and the desire to maintain the aesthetics and comfort of the living space. This research aims to overcome this problem by designing a multifunctional table that uses teak wood waste as the main material. Teak wood is chosen because of its strength, resistance to damage, and high aesthetics. The method used involves analyzing the needs of studio apartment residents, studying the characteristics of teak wood waste material, and developing a multifunctional table design that can be used as a work desk, dining table, and storage space. This research also links product design to the Sustainable Development Goals (SDGs), especially goals number 12 (Responsible Consumption and Production) and number 15 (Preserving Land Ecosystems). By utilizing teak wood waste, this research supports the reduction of industrial waste and sustainable use of natural resources. In addition, designing environmentally friendly and multifunctional products supports efforts to reduce consumption of new materials and reduce the ecological footprint. The research results show that a multifunctional table designed with teak wood waste can effectively overcome the problem of limited space in studio apartments. This table offers flexibility of use, space efficiency and aesthetic appearance, while supporting environmentally friendly design practices. In conclusion, designing a multifunctional table from teak wood waste for studio apartments is an innovative solution that is able to answer the challenges of limited space while supporting sustainable design principles. The implementation of this concept is expected to improve the quality of life for studio apartment residents and encourage more sustainable furniture design practices in the future.