DETAIL KOLEKSI

Perbaikan kualitas pada proses laminasi part dinding samping l/r produk lemari dua pintu dengan metode six sigma dan expert system di Cv. Oscar Anugerah Sejahtera


Oleh : Frydi Kurniawan

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2015

Pembimbing 1 : Dedy Sugiarto

Subyek : Processes - products;Quality control;Product defects

Kata Kunci : six sigma, furniture, dmaic, expert system, sop, dpmo.

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2015_TA_TI_06311025_Halaman-Judul.pdf 7
2. 2015_TA_TI_06311025_Bab-1.pdf 5
3. 2015_TA_TI_06311025_Bab-2.pdf
4. 2015_TA_TI_06311025_Bab-3.pdf
5. 2015_TA_TI_06311025_Bab-4.pdf 30
6. 2015_TA_TI_06311025_Bab-5.pdf
7. 2015_TA_TI_06311025_Bab-6.pdf
8. 2015_TA_TI_06311025_Bab-7.pdf
9. 2015_TA_TI_06311025_Daftar-Pustaka.pdf 2
10. 2015_TA_TI_06311025_Lampiran.pdf

S ix sigma merupakan salah satu metode peningkatan kualitas dengan berdasarkan pada peningkatan nilai sigma yang bertujuan meningkatkan mutu serta mengurangi variasi dari proses dan produk yang dihasilkan dalam rangka meningkatkan daya saing produk yang dihasilkan pada pasar. Pada penelitian ini, six sigma diterapkan pada industri furniture untuk meningkatkan mutu proses pada perusahaan sehingga dapat mengurangi jumlah cacat produk yang terjadi. Penerapan metode six sigma ini dilakukan dengan tahapan DMAIC (Define-Measure-Analyze-Improve-Control) untuk mengatasi permasalahan kualitas yang terjadi. Pada tahap define, permasalahan perusahaan yang teridentifikasi adalah jumlah cacat pada produksi part sebesar 6.60%. Sedangkan pada tahap measure dilakukan pengujian terhadap beberapa faktor serta perhitungan nilai DPMO yaitu se sar 22080 dan tingkat sigma sebesar 3.52. Selanjutnya, pada tahap analyze didaapatkan kecacatan dominan yaitu permukaan laminasi menggembung, tidak rapi terbuka. Kemudian pada tahap improve diberikan usulan perbaikan terhadap proses yaitu pembuatan SOP, penambahan unit mesin, pembuatan alat bantu. Sedangkan pada tahap control dilakukan perhitungan kembali nilai DPMO dan sigma untuk melihat kembali proses setelah implementasi serta didukung oleh sistem pakar untuk melakukan pegawasan proses.

S ix sigma is one of quality improvement method based on increasing sigma value aimed at improving quality and reducing variation of process and product that is produced in order to increase product competitiveness that is produced in market. In this research, six sigma applied to furniture industry to improve process quality at company so that can reduce number of product defect that happened. The application of the six sigma method is done by DMAIC (Define-Measure-Analyze-Improve-Control) step to overcome the quality problems that occur. At the define stage, the company's problem identified is the number of defects in the production part of 6.60%. While the phase measure tested several factors and calculation of DPMO value is se sar 22080 and sigma level of 3.52. Furthermore, at the analyze stage there is a dominant disability of the surface of the bulging laminate, not neatly open. Then at the improve stage is proposed improvement of the process of making SOP, the addition of machine units, making tools. While at the stage of control re-calculation of DPMO and sigma values ​​to review the process after implementation and supported by expert systems to conduct process supervision.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?