DETAIL KOLEKSI

Usulan perbaikan kualitas komponen corrugated plate pada produk garbarata dengan menggunakan six sigma dan FMEA di unit usaha boarding bridge PT Bukaka Teknik Utama


Oleh : Yavina Daniati

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2012

Pembimbing 1 : Dedy Sugiarto

Pembimbing 2 : Ir.Wawan Kurniawan, MT

Subyek : Quality control;Evaluation methods;Materials testing;Management operations;Industrial management;Project management.

Kata Kunci : Six Sigma, DMAIC, FMEA, DPMO, perbaikan, kualitas, quality control, evaluasi, industrial.

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2012_TA_TI_06304236_Judul.pdf
2. 2012_TA_TI_0630423_Abstrak.pdf
3. 2012_TA_TI_06304236_Daftar-isi.pdf
4. 2012_TA_TI_06304236_Bab1.pdf
5. 2012_TA_TI_06304236_Bab2.pdf
6. 2012_TA_TI_06304236_Bab3.pdf
7. 2012_TA_TI_06304236_Bab4.pdf
8. 2012_TA_TI_06304236_Bab5.pdf
9. 2012_TA_TI_06304236_Bab6.pdf
10. 2012_TA_TI_06304236_Daftar-pustaka.pdf
11. 2012_TA_TI_06304236_Lampiran.pdf

P T. Bukaka Teknik Utama merupakan perusahaan yang bergerak di bidang rancang-bangun rekayasa, manufaktur dan konstruksi. PT. Bukaka Teknik Utama memiliki beberapa unit usaha yang satu diantaranya adalah unit usaha boarding bridge (garbarata) yang memproduksi passenger boarding bridge (garbarata) untuk fasilitas bandar udara. Permasalahan yang dihadapi unit usaha garbarata adalah meningkatnya persentase kecacatan pada komponen Tunnel Box. Untuk memperbaiki sistem pengendalian kualitas saat ini, perusahaan memerlukan suatu metode terstruktur untuk memperbaiki proses yang difokuskan pada usaha mengurangi cacat dengan menggunakan metode Six Sigma serta pendekatan FMEA (Failure Mode and Effect Analysis). Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menentukan divisi mana yang memiliki cacat yang dominan pada proses fabrikasi (proses permesinan), serta menganalisa penyebab cacat tersebut dan memberikan usulan perbaikan untuk mengurangi tingkat kecacatan. Terdapat lima tahap dalam Six Sigma yaitu Define, Measure, Analyze, Improve dan Control. Diawali dengan tahap define, yaitu menentukan komponen kecil yang memiliki tingkat kecacatan paling besar. Pada bulan Juli sampai September 2011 komponen corrugated plate memiliki persentase nilai rata-rata terbesar yain.i. 4,82%. Dilanjutkan dengan membuat digram alir proses dan diagram SIPOC (Supplier-Input-Process-Output-Control) untuk komponen corrugated plate. Tahap measure, yaitu menentukan Critical to Quality (CTQ) untuk menentukan karakteristik kualitas terhadap kesalahan yang timbul dalam proses produksi. Terdapat tujuh jenis cacat yaitu penyok, baret, pecah, gumpal las, retak las, karat dan kelupas. Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan peta U dan dilanjutkan dengan menghitung nilai DPMO (Defect per Million Opportunities ) dan tingkat sigma. Nilai DPMO terbesar dirniliki oleh divisi welding yaitu sebesar 382.978,7234 dengan nilai tingkat sigma 1,7977. Dalam menentukan prioritas penanganan masalah, dipilih dua divisi yang memiliki tingkat sigma terkecil yaitu divisi welding dengan nilai tingkat sigma 1,7977 dan 2,5184 pada divisi blasting-painting. Tahap analyze dilakukan dengan menggunakan diagram sebab-akibat dan FMEA (Failure Mode and Effect Analysis). Tahap improve dilakukan berdasarkan dad basil pengolahan data dan analisa. Usulan perbaikan yang dilakukan pada divisi welding yaitu dengan membuat Work Instruction (WI), karena sebagian besar penyebab kecacatan dikarenakan faktor manusia (human error). Sedangkan pada divisi blasting-painting, usulan perbaikan yang dilakukan yaitu memperbaiki lingkungan kerja pada kamar blasting yang meliputi perbaikan pencahayaan pada ruangan, membuat aliran sirkulasi udara, dan merancang portable dust collector (vacuum cleaner) yang bertujuan untuk mempermudah dan mempercepat operator dalam membersihkan lantai kamar blasting.

P T Bukaka Teknik Utama is a company in the engineering design, manufacturing and construction. Boarding Bridge Business Unit is one of the several business units from PT. Bukaka Teknik Utama that producting passenger boarding bridge for airport facilities. Problems faced by the business unit is number percentage of defects at tunnel box component are increased. To improve existing quality control system, the company requires a structured method to improve the process that is focused on reducing defects by using the methods of Six Sigma and FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) approach. Purpose of this study are identify and determine the division that has a dominant defect in the process of fabrication (machining), and analyze the causes of defects and provide improvement suggestions to reduce the level of disability. There are five stages in the Six Sigma, Define, Measure, Analyze, Improve and Control. The first stage is to determine a small component which has the largest level of disability. From July to September 2011 the percentage component of corrugated plate has the largest average value of 4.82%. And then proceed to create flow process chart and SIPOC (Supplier-Input-Process-Output-Control) diagram for components corrugated plate. Stage measure, which was to determine Critical to Quality (CTQ) to determine the quality characteristics of the errors occurring in the production process. Seven types of defects are dent, scratch, broken, glob welding, weld cracks, rusty and peeling paint. Process performance is measured by control chart type U and calculating the value of DPMO (Defect per Million Opportunities) and the sigma level. Defects Per Million Opportunities (DPMO) has the largest value of the welding division that is equal to 382.978,7234 with a value of 1,7977 sigma level. In determining priority of handling problems, elected two divisions that has the smallest of level sigma. There are welding division with value of 1,7977 and 2,5184 in blasting-painting division. Analyze stage is done by using a causes-effect diagram and FMEA (Failure Mode and Effect Analysis). Improvements stage is based on the results of data processing and analysis. In the welding division, the proposed improvement is to create a Work Instruction (WI), because most of the causes of disability due to human factors (human error). While the blasting-painting division, the proposed improvements made to improve the working environment at the blasting room which includes improved lighting in the, making the flow of air circulation, and design a portable dust collector (vacuum cleaner) which aims to simplify and accelerate operators in cleaning floors of blasting room.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?