Peningkatan kualitas pada proses laminasi lemari dua pintu dengan penerapan metode six sigma dan data mining di CV. Oscar Anugrah Sejahtera
C V. Oscar Anugrah Sejahtera merupakan sebuah perusahaan manufaktur yang bergerak dibidang furniture. Kualitas dari produk yang dihasilkan merupakan hal yang utama. Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan kualitas dan mengurangi jumlah cacat yang terjadi selama ini. Penelitian ini menggunakan metode six sigma yang memiliki lima tahap yaitu Define, Measure, Analysis, Improve, dan Control.Pada tahap define, diketahui bahwa persentase cacat lemari pintu dua lebih tinggi (1,524%) daripada lemari pintu tiga (0,885%), sedangkan batas yang ditentukan oleh perusahaan hanya 1%. Maka dari itu, proses produksi lemari pintu dua memerlukan penanganan lebih lanjut. Untuk tahap measure, diketahui bahwa 3 jenis kecacatan yang paling dominan terjadi adalah laminasi menggembung, laminasi tidak rapi dan laminasi tidak rata dengan nilai 20067 DPMO dan 3,55 tingkat sigma.Tahap analysis menggunakan diagram ishikawa dan metode FMEA dimana diusulkan bahwa perlu membuat SOP dan standarisasi QC pass. Selanjutnya di tahap improve, melakukan implementasi SOP yang telah dibuat dan standarisasi QC pass dengan decision tree yang telah dirancang. Dan akhirnya pada tahap control dilakukan perbandingan nilai DPMO dan tingkat sigma antara sebelum implementasi dan sesudah implementasi. Hasil akhirnya diketahui bahwa terdapat peningkatan perbaikan dengan nilai 17600 DPMO dan 3,6 tingkat sigma setelah dilakukan nya implementasi.
C V. Oscar Anugrah Sejahtera is a furniture manufacture company. Products quality is the main concern in this industry. Hence, the main objective of this research is to improve product quality and minimize defect occurrence. This research was conducted using six sigma method which consist of five stages: define, measure, analysis, improve and control.In ‘define’ stage, it is understood that two-doors cabinet has a larger defects percentage to three-doors cabinet (1,524% to 0,885%) exceeding the tolerable limit of 1%, therefore, a solution is needed in the production of two-doors cabinet. In ‘measure’ stage, three major issues found was bubbling, untidy and uneven laminates with 20067 DPMO measurement and sigma level of 3,55.‘Analysis’ stage uses Ishikawa diagram and FMEA method, resulting on suggestion to create SOP and standardized QC pass by designed decision tree analysis. The SOP and QC pass designed is to be implemented on ‘improve’ stage and comparison of DPMO and sigma level before and after implementation will be done at ‘control’ stage. Final result obtained shows an improvement of DPMO to 17600 and sigma level to 3,6 after implementation.