Pengendalian kegagalan proses produksi dust collector menggunakan metode FMAE (Failure Mode Effect Analysis) dan sistem pakar di CV Jasa Bhakti
D ust Collector adalah salah satu alat pertanian yang biasa disebut dengan kipas penghisap. Seiring berkembangnya teknologi maka semakin banyak perusahaan yang bersaing dalam lingkup usaha pertanian yang sejenis dan untuk menghadapi bermacam-macam bentuk persaingan, dibutuhkan suatu keunggulan atau sebuah nilai tambah dari produk sejenis yang dihasilkan. Beberapa hal yang penting untuk diperhatikan agar produk dapat terus berkembang dan sesuai keinginan pelanggan antara lain adalah kualitas produk. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk memberikan usulan kepada CV. Jasa Bhakti yang belum melakukan penelitian terhadap kegagalan yang terjadi pada proses produksinya. Kegagalan proses yang terjadi menyebabkan kecacatan yang berpotensi mempengaruhi kualitas produk akhir dari dust collector. Metode yang digunakan adalah metode failure mode and effect analysis (FMEA) untuk mengetahui prioritas penyelesaian masalah yang memiliki tingkat resiko tertinggi. Kemudian metode ini didukung oleh expert system yang menyimpan pengetahuan seorang pakar dan akan memberikan kemudahan untuk mengoperasikan program ini sehingga dapat digunakan oleh banyak orang. Expert system ini dibuat menggunakan software Winexsys. Setelah dilakukan proses pengolahan data, didapatkan kesimpulan bahwa terdapat 3 proses yang memiliki nilai RPN tertinggi yaitu proses pemeriksaan awal (nilai RPN -- 120), proses pengecatan (nilai .1? 140) dan proses peraldtan besi as, body blower dan kipas (nilai RPN 120). aya penanggulangan yang diperlukan adalah dilakukan inspeksi sebelum bahan baku digunakan untuk proses produksi, memberipelatihan kepada operator mengenai teknik pengecatan yang benar, dan dilakukan penambahan proses inspeksi untuk masing-masing part. Output dari expert system adalah upaya penanggulangan, nilai RPN dan decision tree. i*Nt--44111' Kata Kunci: FMEA, Expert System, Nilai RPN
D ust Collector is one of the common agricultural tool called a suction fan. As the development of technology, the more companies that compete in similar scope of agricultural businesses and to face a variety of competition, it takes an advantage or a value-added of similar products produced. Some things that are important to be noted is that the product can evolve continuously and fit the customer desires, such as the quality of the product. This research aiming to provide proposals to the CV. Jasa Bhakti that have not conducted a study of failures in the production process. Failure process could potentially cause disability affecting the quality'of the final product of the dust collector. The method used is the method of failure mode and effect analysis (FMEA) to determine the priority of solving problems that have the highest risk level. Then this method is supported by expert system that store knowledge of an expert and will provide facilities to operate this program so that it can be used by many people. Expert system was created using Winexsys software. After processing the data, obtained the conclusion that there are three processes that have the highest RPN values, those are the initial screening process (RPN value = 120), the painting process (RPN value = 140) and the assembly process of iron, body blower and the fan (RPN value = 120). Recommended action required are inspection that performed Id before the raw materials used for t e production process, training to operators on a true painting technique, and the addit: of the inspection process for each part. The output of the expert system is the recommended action. the RPN values and decision tree.