DETAIL KOLEKSI

Usulan perbaikan kualitas dengan metode failure mode and efffect analysis (FMEA) dan sistem pakar pada proses produksi pipa 8 inch di PT. Bakrie Pipe Industries

5.0


Oleh : Paramitha Trisilia

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2012

Pembimbing 1 : Dedy Sugiarto

Pembimbing 2 : Johnson Saragih

Subyek : Failure analysis (Engineering);Quality control;Production process

Kata Kunci : method of failure mode and effect analysis (FMEA), expert system, production process

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2012_TA_TI_06307129_1_Halaman-Judul.pdf 19
2. 2012_TA_TI_06307129_2_Bab-1.pdf
3. 2012_TA_TI_06307129_3_Bab-2.pdf
4. 2012_TA_TI_06307129_4_Bab-3.pdf
5. 2012_TA_TI_06307129_5_Bab-4.pdf
6. 2012_TA_TI_06307129_6_Bab-5.pdf
7. 2012_TA_TI_06307129_7_Bab-6.pdf
8. 2012_TA_TI_06307129_8_Bab-7.pdf
9. 2012_TA_TI_06307129_9_Daftar-Pustaka.pdf
10. 2012_TA_TI_06307129_10_Lampiran.pdf

P T Bakrie Pipe Industries (PT BPI) yang berdiri pada tahun 1959, merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi pipa baja terbesar di Indonesia , produknya digunakan untuk berbagai keperluan seperti: pipa minyak dan gas, pipa instalasi air, tiang telepon, tiang listrik, dan berbagai keperluan lainnya. Berbagai ukuran bentuk dan jenis pipa telah berhasil di produksi oleh PT BPI seperti API, ASTM, SNI, SID dan BOS. Penelitian dilakukan pada salah satu plant yang terdapat di PT BPI yaitu WTM-16. Berdasarkan data kecacatan dan order produksi pada tahun 2011, jenis pipa yang diproduksi adalah. API dengan tingkat cacat tertinggi sebesar 4,71%. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi tingkat resiko kegagalan proses terbesar dalam proses produksi Pipa Baja API 8 Inch, menghasilkan usulan perbaikan kualitas berupa upaya penanggulangan terhadap jenis kegagalan, dan menghasilkan rancangan model sistem pakar agar dapat memberikan solusi atau pemecahan masalah perusahaan. Dalam menelusuri penyebab terjadinya kecacatan, dilakukan dengan pengamatan secara langsung pada lantai produksi dan mencari data masukan dad diskusi dengan salah satu pihak perusahaan, khususnya Kepala agian Engineering Plant WTM-16. Upaya mengatasi dan mengurangi permasalahan yang terjadi, dilakukan dengan menggunakan metode Failure Mode and Effect Analyst (FMEA). Tahap FMEA dilakukan dengan mengetahui efek yang ditimbulkan, mengidentifikasi jenis kegagalan, penyebab kegagalan, serta kontrol yang dilakukan. Kent dengan melakukan perkalian nilai Severity, Occurrence, dan Detec unflik mengh sill an nilai RPN. Dari hasil perhitungan didapat nilai RPN tertinggi terdapat pada proses Forming dengan cacat High Low sebesar 729. Setelakitu dilanjutkan dengan merancang sistem pakar. Sistem Pakar ini dirancang untuk memberikan upaya penanggulangan agar dapat memberikan solusi atau pemecahan masalah yang dihadapi perusahaan. Usulan perbaikan lainnya adalah dengan merancang alat bantu berupa "Mal Roll- yang terbuat dari plat besi, yang dilakukan untuk mengurangi cacat High Low yang terdapat pada proses Forming.

P T Bakrie Pipe Industries (PT BPI), established in 1959, is one of the largest steel pipe manufacturers in Indonesia. Its products are used for various purposes such as: oil and gas pipes, water installation pipes, telephone poles, power poles, and various other needs. Various sizes and types of pipes have been successfully produced by PT BPI such as API, ASTM, SNI, SID and BOS. The research was conducted on one of the plants contained in PT BPI WTM-16. Based on disability data and production orders in 2011, the type of pipe produced is. API with the highest defect rate of 4.71%. The purpose of this research is to identify the highest risk level of failure process in the production process of 8 Inch Steel Pipe API, resulting in the proposed quality improvement in the form of countermeasures against the type of failure, and produce expert system model design in order to provide solutions or problem solving company. In tracing the cause of disability, it is done by observing directly on the production floor and looking for input data of discussion dad with one of company side, especially Head of Agian Engineering Plant WTM-16. Efforts to overcome and reduce the problems that occur, is done by using Failure Mode and Effect Analyst (FMEA) method. The FMEA stage is performed by knowing the effects, identifying the type of failure, the cause of the failure, and the control performed. Kent by doing the multiplication of Severity, Occurrence, and Detec unflicate the value of RPN. From the calculation results obtained the highest RPN value found in the process of Forming with High Low defect of 729. Setelakitu proceed with designing expert system. Expert System is designed to provide countermeasures in order to provide solutions or problem solving faced by the company. Another proposed improvement is to design a "Roll-Roll" tool made of iron plate, which is done to reduce High Low defects in the Forming process.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?