DETAIL KOLEKSI

Usulan perbaikan sistem kerja di PT Bina Busana Internusa menggunakan simulasi untuk mencapai target produksi


Oleh : Annisa Eka Kurniawati

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2012

Pembimbing 1 : Parwadi Moengin

Pembimbing 2 : Sucipto Adisuwiryo

Subyek : Production system - production process;Evaluation - production

Kata Kunci : bonferroni test, production process, shirts, simulation

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2012_TA_TI_06308012_1_Halaman-Judul.pdf 23
2. 2012_TA_TI_06308012_2_Bab1.pdf
3. 2012_TA_TI_06308012_3_Bab2.pdf
4. 2012_TA_TI_06308012_4_Bab3.pdf
5. 2012_TA_TI_06308012_5_Bab4.pdf
6. 2012_TA_TI_06308012_6_Bab5.pdf
7. 2012_TA_TI_06308012_7_Bab6.pdf 1
8. 2012_TA_TI_06308012_8_Daftar-Pustaka.pdf 1
9. 2012_TA_TI_06308012_9_Lampiran.pdf

P T Bina Busana Internusa merupakan perusahaan konveksi yang membuat kemeja untuk merk Valino, Van Hausen dan Harry Martin. Pada bulan Maret 2012, PT Bina Busana Internusa mempunyai target produksi kemeja Valino lengan panjang sebanyak 2976 unit/minggu, kemeja Valino lengan pendek sebanyak 340 unit/minggu, kemeja Van Hausen lengan panjang 1340 unit/minggu, dan kemeja Harry Martin 625 unit/ minggunya. Namun demikian target tersebut tidak tercapai. Untuk itu dalam penelitian ini dievaluasi proses produksi di PT Bina Busana Internusa yang selanjutnya memberikan usulan untuk memperbaiki permasalahan proses produksi tersebut, sehingga target produksi dapat tercapai. Metodologi yang digunakan dalam menyelesaikan masalah tersebut adalah metode simulasi dan SimRunner. Metode simulasi digunakan untuk mengevaluasi proses produksi tersebut, sedangkan SimRunner digunakan untuk mendapatkan penyelesaian optimal untuk menyelesaikan masalah tersebut.Dalam sistem produksi tersebut terdapat tiga jenis variabel yaitu variabel input, variabel keputusan dan variabel respon. Variabel input dalam sistem ini adalah waktu proses produksi, variabel keputusan dalam sistem ini adalah jumlah mesin dan jumlah operator, serta variabel respon dalam sistem ini adalah jumlah produk yang dihasilkan. Dari hasil simulasi didai atkan output yaitu kemeja Valino lengan panjang sebanyak 2595 unit, kemeja Valino lengan pendek sebanyak 239 unit, kemeja Van Hausen lengan panjang 1165 unit, dan kemeja Harry Martin 579 unit. Untuk menghasilkan keluaran optimal digunakan SimRunner. Setelah SimRunner dijalankan, diketahui bahwa dari 78 eksperimen terdapat 5 usulan terbaik untuk memperbaiki performansi di Divisi Cutting (salah satu Divisi di sistem produkti, yang sebelumnya memiliki 13 operator dan 4 mesin)). Usulan I yaitu dengan menempatkan 16 operator dan 3 unit mesin, usulan II menempatkan 16 operator dan 5 unit mesin, usulan III menempatkan 16 operator dan 2 unit mesin, usulan IV menempatkan 16 operator dan 1 unit mesin, usulan V menempatkan 16 operator dan 4 unit mesin. Selanjutnya dilakukan uji Bonferroni diperoleh kesimpulan bahwa Usulan II merupakan usulan terbaik dibandingkan dengan usulan lainnya.

P T Bina Busana Internusa is an Indonesian garment company that produces wear pack and shirt brands, such as Valino, Van Hausen, and Harry Martin. By the month of March 2012, The company was targeting to produce 2976 items of the Valino long sleeve type shirt, 340 items of the Valino short sleeve type shirt, 1340 items of the Van Hausen long sleeve type shirt, and 625 units of the Harry Martin shirt. According to the production plan, all of the type of shirts is set to be completed per week. However, the target could not be achieved because the actual production number is way less than the target. For that reason, the purposes of this final project are to evaluate the company\'s garment production process and to give a proposal of idea in order to repair the production system, up to the production\'s target could be achieved finally. To facilitate the problem solving, a simulation by using SimRunner software is considered to be utilized within the research. The simulation is concerning to the production process evaluation use, as well as the SimRunner for giving the optimum solution.In a production system, there are three types of variable, they are input variable, decision variable, and respond variable. The cycle time of production activity is declared as the input variable in the production system. The workforce factors as the quantity of the machine and operators are declared as the decision variables. The dependent variable in the system is the quantity of shirts. The simulation running has the result output of each type of shirt, as they are 2595 items of the Valino long sleeve type shirt, 239 items of the Valino short sleeve type shirt, 1165 items of the Van Hausen long sleeve type shirt, and 579 units of the Harry Martin shirt. This simulation programming uses SimRunner as the tool to assist and to ensure the optimum output of the indicators that have been triggering problems along the production activities. By simulating the SimRunner, it is identified that performance repair in the division of cutting is urgently needed. The division of cutting is a part of whole production system, which is originally occupied by 13 operators and 3 machine. The identification is given as the SimRunner reported the best 5 suggestions among 78 experiments that have been done. The main idea of the five suggestions are to place the operators and the machine in proper number. A Bonferroni test is applied on each of new models to ensure how far the suggested models affected the production. The Bonferroni test of the five suggestions gives the idea of no. 2 as the best recommendation to be applied on the cutting division of PT Bina Busana Internusa.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?