DETAIL KOLEKSI

Penerapan metode six sigma pada proses produksi kain cotton warna dalam unit produksi kain cotton warna dalam unit produksi fabric processing di PT. Argo Pantes TBK

0.0


Oleh : Amelia

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2012

Pembimbing 1 : Dorina Hetharia

Pembimbing 2 : Andri Bagio Satrio

Subyek : Textile industry;Six sigma (Quality control standard);Failure analysis (Engineering);Quality control

Kata Kunci : six sigma method, production process, color cotton fabric, production unit, fabric processing

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2012_TA_TI_06308089_1_Halaman-Judul.pdf
2. 2012_TA_TI_06308089_2_Bab-1.pdf 5
3. 2012_TA_TI_06308089_3_Bab-2.pdf
4. 2012_TA_TI_06308089_4_Bab-3.pdf
5. 2012_TA_TI_06308089_5_Bab-4.pdf
6. 2012_TA_TI_06308089_6_Bab-5.pdf
7. 2012_TA_TI_06308089_7_Bab-6.pdf
8. 2012_TA_TI_06308089_8_Bab-7.pdf
9. 2012_TA_TI_06308089_9_Daftar-Pustaka.pdf
10. 2012_TA_TI_06308089_10_Lampiran.pdf

P T. Argo Pantes Tbk merupakan salah satu perusahaan tekstil terbesar di Indonesia, dimana salah satu produk utamanya yaitu kain warna yang diproduksi oleh unit Fabric Processing (FP). Kain warna yang diterima oleh konsumen adalah kain dengan tingkat mutu A dan B, sedangkan kain dengan mutu C dinyatakan sebagai produk cacat dan ditolak oleh konsumen. Saat ini, unit FP sedang menghadapi permasalahan mutu dimana rata-rata persentase jumlah produk cacat selama bulan Januari-Maret 2012 adalah 6,97% . Nilai ini masih jauh dari tingkat persentase cacat yang diharapkan yaitu 5%. Penelitian ini akan lebih difokuska.n pada kain warna dengan bahan cotton karena berdasarkan data produksi bulan Januari-Maret 2012, presentase cacat kain warna bahan cotton lebih besar dibandingkan dengan kain warna bahan tetoron cotton. Untuk membantu PT. Argo Pantes Tbk dalam permasalahan mum tersebut, maka dalam penelitian ini hendak diterapkan metode Six Sigma yang bertujuan untuk meminimasi jumlah produk cacat dan jumlah kecacatan pada produk. Metode Six Sigma diterapkan melalui fase DMAIC (Define-Measure-Analyze-Improve- Control) yang tidak terlepas dari bantuan tools statistika. Pada tahap define, masalah mutu kernbali didefinisikan dan pada tahap measure dilakukan pengukuran mutu produk kain warna. Didapatkan nilai DPMO sebesar 42900 persatu juta kesempatan dan berada pada tingkat 3,22 sigma. Jenis kecacatan yang paling dominan adalah belang warna dan lipatan pada kain. Berdasarkan hasil analisa terhadap penyebab kecacatan menggunakan Failure Mode And Effect Analysis, diberikan beberapa usulan perbaikan. Usulan perbaikan yang diberikan yaitu: 1)Penerapan monitoring form untuk memantau kondisi kain di proses bleaching; 2)Penerapan Standard Operation Procedure tentang langkah-langkah pemasangan kain di mesin singeing; 3)Penerapan setting mesin pad steam dengan tekanan 3kg/cm2 dan kecepatan mesin 7m/menit melalui Design of Experimei factorial 2². Implerentasi usulan perbaikan dilakukan selama 7 hari di lantai produksi. Hasil implementasi menunjukkan bahwa terjadi penurunan nilai DPMO dari 42900 menja 00 persatu juta kesempatan. Penurunan nilai DPMO diikuti dengan peningkatan sigma da 12 sigma ke 3,45 sigma.

P T. Argo Pantes Tbk is one of the largest textile companies in Indonesia, where one of its main products is color fabrics produced by Fabric Processing (FP) units. The color fabric that is received by the consumer is the fabric with the quality level A and B, while the fabric with the quality of C is declared as defective product and rejected by the consumer. Currently, FP units are facing quality problems where the average percentage of defective products during January-March 2012 is 6.97%. This value is still far from the expected percentage defect rate of 5%. This research will be more focused on colored cloth with cotton material because based on production data from January to March 2012, the percentage of color cotton fabric defects is greater than the color cloth of cotton tetoron material. To help PT. Argo Pantes Tbk in the mum problem, then in this research would be applied Six Sigma method that aims to minimize the number of defective products and the number of defects in the product. Six Sigma method is applied through the phase of DMAIC (Define-Measure-Analyze-Improve-Control) which can not be separated from the aid of statistical tools. At the define stage, the quality problem is defined and at the measure stage measures the quality of the color cloth product. There was a DPMO value of 42900 by one million chance and was at 3.22 sigma level. The most dominant types of disability are color stripes and folds on the fabric. Based on the results of the analysis of the causes of disability using Failure Mode And Effect Analysis, given some improvement proposals. Proposed improvements provided are: 1) Application of monitoring form to monitor fabric condition in bleaching process; 2) Implementation of Standard Operation Procedure on the steps of fabric installation in singeing machine; 3) Implementation of steam pad machine setting with 3kg / cm2 pressure and engine speed 7m / min through Design of Experimei factorial 2². Implementation of the proposed improvement for 7 days on the production floor. Implementation results show that there is a decline in DPMO value from 42900 to 00 million by chance. Decrease in DPMO value followed by increasing sigma and 12 sigma to 3.45 sigma.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?