Perbaikan kualitas pakan ternak (pellet) dengan penerapan metode six sigma dan failure mode and effect analysis (FMEA) pada PT. Sinta Prima Feedmill
P T. Sinta Prima Feedmiil merupakan perusahaan yang memproduksi berbagai macam pakan ternak. Salah satu produk yang dihasilkan adalah pellet yang memiliki tingkat cacat tertinggi dibandingkan dengan produk lain dengan persentase total cacat pellet dari bulan Januari sampai dengan September 2011 adalah sebesar 3,29%. Oleh sebab itu perbaikan kualitas pellet jenis SN menjadi pokok pembahasan pada penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi, menentukan, menganalisa jenis cacat dominan dan penyebabnya serta memberikan usulan perbaikan untuk mengurangi tingkat kecacatan. Metode yang digunakan adalah six sigma melalui tahapan define, measure, analyze, improve dan control (DMAIC). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga jenis karakteristik cacat pada pellet yaitu "Pellet tidak ulet" memiliki nilai kapabilitas proses sebesar 0,05 dan nilai sigma sebesar 0,149. Cacat "kehancuran tinggi" memiliki nilai kapabilitas proses sebesar 0,03 dan nilai sigma sebesar 0,03. Sedangkan untuk cacat "Fat/Protein rendah", didapatkan nilai kapabilitas proses clan Protein sebesar 0,2 dengan nilai sigma sebesar 0,66, nilai kapabilitas proses dari Lemak sebesar 0, 8 dengan nilai sigma sebesar 0,3 , nilai kapabilitas proses dari Serat sebesar 0,5 del an nilai sigma sebesar 1,5 , nilai kapabilitas dari Abu sebesar 0,12 dengan nilai sigma sebesar 0,4 , serta nilai kapabilitas proses dari Air sebesar 0,37 dengan nilai sigma sebes ,17. Pada tahap analyze, dilakukan analisa permasalahan ketiga jenis cacat terse gunakan diagram sebab akibat dan FMEA (Failure Mode and Effect Analysis). Kemudian dilakukan tahap improve dengan menggunakan diagram 5W = 1H, Yang menghasilkan beberapa usulan yaitu pemberian pengarahan kepada operator mengenai indilator penting yang terdapat pada mesin-mesin kritis, melakukan pemeriksaan dan mengontrol kondisi mesin, melakukan SOP dengan benar, penggunaan alarm pada mesin cooler dan palleting, serta membuat rencana dan jadwal pemeriksaan mesin. Setelah dilakukan implementasi usulan selama 20 hari, terjadi peningkatan kapabilitas proses dan nilai sigma. Untuk karateristik "PDI" didapatkan nilai kapabilitas proses sebesar 0,413 dan nilai sigma sebesar 1,24. Untuk karakteristik "Kehancuran" didapatkan nilai kapabilitas proses sebesar 0,38 dan nilai sigma sebesar 1,14. Sedangkan untuk karakteristik "kandungan nutrisi", didapatkan nilai kapabilitas proses dari protein sebesar 0,56 dengan nilai sigma sebesar 1,74 , nilai kapabilitas proses dari Lemak sebesar 0,31 dengan nilai sigma sebesar 0,99 , nilai kapabilitas proses dari Serat sebesar 0,51 dengan nilai sigma sebesar 1,59 , nilai kapabilitas proses dari Abu sebesar 0,23 dengan nilai sigma sebesar 0,75 , serta nilai kapabilitas proses dari Air sebesar 0,42 dengan nilai sigma sebesar 1,32.
P T. Sinta Prima Feedmiil is a company that produces various kinds of animal feed. One of the products produced is the pellet which has the highest defect rate compared to other products with the percentage of total pellet defects from January to September 2011 amounted to 3.29%. Therefore, improving the quality of SN type pellet become the main discussion in this research. The purpose of this study is to identify, determine, analyze the dominant defects and causes and to suggest improvement to reduce the level of disability. The method used is six sigma through define, measure, analyze, improve and control (DMAIC). The results showed that there are three types of defect characteristics in the pellet is "Pellet not ductile" has a process capability value of 0.05 and sigma value of 0.149. The "high destruction" defect has a process capability value of 0.03 and a sigma value of 0.03. As for the defect "Fat / Protein low", obtained the value of process capability clan Protein 0.2 with sigma value of 0.66, process capability value of Fat 0, 8 with sigma value of 0.3, process capability value of Fiber of 0.5 del s sigma value of 1.5, the value of capability of the Ash of 0.12 with sigma value of 0.4, and the value of process capability of the Water of 0.37 with the value of sigma sebes, 17. In the analyze stage, problem analysis of the three types of defects is used causation diagram and FMEA (Failure Mode and Effect Analysis). Then do the phase of improve by using diagram 5W = 1H, which resulted some suggestion that is giving direction to operator about important indilator which exist in critical machine, doing inspection and controlling machine condition, doing SOP correctly, use alarm in cooler machine and palleting , as well as making plans and schedules of inspection machines. After the implementation of the proposal for 20 days, there is an increase in process capability and sigma value. For the "PDI" characteristic, the value of process capability is 0.413 and the sigma value is 1.24. For the characteristics of "Destruction" obtained value of process capability of 0.38 and sigma value of 1.14. As for the characteristics of "nutrient content", obtained the value of process capability of protein of 0.56 with sigma value of 1.74, the process capability value of Fat of 0.31 with sigma value of 0.99, the value of process capability of Fiber of 0 , 51 with sigma value equal to 1,59, process capability value from Ash equal to 0,23 with sigma value equal to 0,75, and process capability value from Water equal to 0,42 with value of sigma equal to 1,32.