Usulan perbaikan kualitas produk versaboard berdasarkan metode failure mode and effect analysis (FMEA) dan knowledge map di PT. Bakrie Building Industries
P T Bakrie Building Industries merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri bahan bangunan, diresmikan 8 oktober 1976 oleh PT Bakrie & Brothers, tbk. Produk yang dihasilkan oleh PT Bakrie Building Industries adalah fiber semen untuk atap, plafon dan partisi, serta produk-produk berbahan dasar metal untuk genteng berwarna. Sebagai perusahaan yang menjadikan inovasi landasan untuk terus tumbuh dan berkembang, PT Bakrie Building Industries berkomitmen hanya memberikan yang terbaik bagi seluruh stake holder. Berdasarkan data yang diperoleh, produk cacat pada bulan September dapat disimpulkan bahwa kecacatan pada produk versaboard di PT. Bakrie Building Industries banyak mengalami reject dengan jenis crack, total kecacatan pada perusahaan mencapai hingga 13,6%, ketentuan diperusahaan produk cacat kurang dan 8%. Untuk mengetahui sebab dan kecacatan produk, sebelumnya perlu diadakan identifikasi permasalahan dengan cara mewawancarai manager departemen produksi perusahaan sehingga dapat dilanjutkan penelitian tentang metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Dengan metode ini, kita dapat mengetahui penyebab dari kegagalan proses sehingga dapat dilakukan tindakan perbaikan untuk mengatasi masalah kegagalan proses yang dihadapi perusahaan. Nilai RPN didapatkan dengan melakukan perhitungan perkalian antara nilai severity, occurrence, dan detectability dan dilanjutkan penentuan kelas prioritas penanganan masalah. Proses yang memiliki nilai RPN tertinggi adalah proses pencetakan dengan nilai RPN 448, proses timing dengan nilai RPN 343 dan proses pengeringan produk dengan nilai RPN 336. Upaya penanggulangan dan setiap proses tersebut akan direfleksikan ke dalam peta pengetahuan (Knowledge Mapping) yang dilakukan untuk proses-proses yang memiliki kelas prioritas paling tinggi, dalam knowledge map memuat metode proses, standar alat yang digunakan, serta penjelasan mesin yang digunakan. Ketiga metode ini dapat menjadi sumber informasi untuk para pekerja di perusahaan tersebut untuk memudahkan proses pencarian informasi dan proses pengambilan keputusan dalam menghadapi berbagai masalah dalam proses produksi tanpa harus berhubungan langsung dengan pakar.
P T Bakrie Building Industries is a company engaged in building materials industry, inaugurated October 8, 1976 by PT Bakrie & Brothers, tbk. Products produced by PT Bakrie Building Industries are fiber cement for roofing, ceiling and partition, and metal-based products for colored tile. As a company that makes the foundation innovation to continue to grow and develop, PT Bakrie Building Industries is committed only to provide the best for all stakeholders. Based on the data obtained, defective products in September can be concluded that the defect on versaboard products in PT. Bakrie Building Industries experienced rejects with crack type, total disability at company reached up to 13,6%, company defect less defect product and 8%. To find out the cause and disability of the product, beforehand need to be identified problem by interviewing company production department manager so that can be continued research about method of Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). With this method, we can know the cause of the failure of the process so that corrective action can be done to overcome the problem of process failure faced by the company. The RPN value is obtained by calculating the multiplication of severity, occurrence, and detectability values and then continuing the determination of the priority class for handling the problem. The process that has the highest RPN value is the printing process with the value of RPN 448, the timing process with the value of RPN 343 and the drying process of the product with the value of RPN 336. The countermeasures and each process will be reflected into the knowledge map (Knowledge Mapping) the process that has the highest priority class, in the knowledge map contains the process method, the standard tool used, and the explanation of the machine used. These three methods can be a source of information for workers in the company to facilitate the process of information retrieval and decision-making processes in the face of various problems in the production process without having to deal directly with experts.