Usulan perancangan expert system berbasis fmea untuk mendiagnosis dan mengidentifikasi kegagalan proses pada proses produksi rear combination e83 truk hino dutro di PT. Ichikoh Indonesia
M inor parts dapat disebut sebagai onderdil penyusun mobil yang memiliki fungsi sangat penting. Beberapa contoh minor parts adalah head lamp, rear combination lamp, door mirror, dan small lamp. Atas dasar fenomena tersebut perusahaan car maker berupaya untuk membuat minor parts yang berkualitas. Hal ini Pula memberi dampak persaingan antar sesama perusahaan manufaktur minor parts. PT. Ichikoh Indonesia merupakan perusahaan pembuat minor parts selalu berusaha untuk menjaga kualitas produknya demi kepuasan konsumen. Terjadinya kegagalan proses pada proses produksi Rear Combination E83 berdampak pada penurunan kualitas produk akhir. Berikut data persentase kecacatan produk Rear Combination E83 yang tercatat dari bulan Oktober sampai Desember 2011, E83 RC1 HSG 15.6%, E83 R/C T/S Lens3.1%, E83 R/C B/L Lens 12.8%, E83 R/C T/T Lens 12.5%, E83 R/C T/S Lens + Aru – aru 10.5%, Assy Lensa 12.4%, dan Assy Housing 6.7%. Tujuan melakukan penelitian ini untuk membantu perusahaan melakukan pendiagnosisan dan idenifikasi kegagalan proses dalam sistem produksi Rear Combination E83. Dengan menggunakan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) pendiagnosisan dan identifikasi kegagalan proses menjadi efektif dan efisien. Penanganan terhadap masalah yang timbul akan menjadi prioritas dalam metode FMEA ini. Ditambah dengan perancangan sistem pakar akan mempermudah dalam mengakses FMEA menggunakan komputer, serta membantu operator untuk menyelesaikan permasalahan yang timbul pada proses produksi Rear Combination E83. Program sistem pakar yang dirancang menggunakan software Winexsys. Pada akhir proses pengolahan data, dapat disimpulkan bahwa terdapat 3 fungsi proses yang memiliki nilai RPN tertinggi yaitu memanaskan bahan baku (RPN = 192), mencetak bahan baku (RPN = 280), dan pengeringan bahan baku (RPN = 280). Upaya penanggulangannya adalah mengkalibrasi mesin pemanas, operator menggunakan peralatan K3, dan memantau pasokan bahan baku.
M inor parts can be referred to as auto parts suppliers that have a very important function. Some examples of minor parts are head lamp, rear combination lamp, door mirror, and small lamp. On the basis of the phenomenon the car maker company seeks to create a quality minor parts. This Pula gives the impact of competition among companies manufacturing minor parts. PT. Ichikoh Indonesia is a manufacturer of minor parts always trying to maintain the quality of its products for the sake of customer satisfaction. The occurrence of process failure in the production process of Rear Combination E83 has an impact on the declining quality of the final product. The following is the percentage of Rear Combination E83 product defects recorded from October to December 2011, E83 RC1 15.6% HSG, E83 R / CT / S Lens3.1%, E83 R / CB / L Lens 12.8%, E83 R / CT / T Lens 12.5%, E83 R / CT / S Lens + Aru - aru 10.5%, Assy Lens 12.4%, and Assy Housing 6.7%. The purpose of this research is to assist the company to diagnose and identify the failure of the process in the Rear Combination E83 production system. By using Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) method of diagnosing and identifying the failure of the process to be effective and efficient. Handling of any problems that arise will be a priority in this FMEA method. Coupled with expert system design will make it easier to access FMEA using a computer, and help operators to solve problems that arise in the production process Rear Combination E83. Expert system program designed using Winexsys software. At the end of the process of data processing, it can be concluded that there are 3 process functions that have the highest RPN value that heats raw materials (RPN = 192), prints raw materials (RPN = 280), and drying raw materials (RPN = 280). The countermeasures are calibrating the heating machine, the operator using K3 equipment, and monitoring the supply of raw materials.