DETAIL KOLEKSI

Perancangan sistem pakar pada FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) untuk menentukan kegagalan potensial pada proses produksi kain RY.345S (Cotton 30S) di PT Sandang Makmur Anugrah


Oleh : Rafael Reyno Raditya

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2012

Pembimbing 1 : Rina Fitriana

Subyek : Designing expert system - fmea;Determine the potential failure - cotton 30s

Kata Kunci : FMEA, RPN, expert system

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2012_TA_TI_06306139_1_Halaman-Judul.pdf
2. 2012_TA_TI_06306139_2_Bab1.pdf
3. 2012_TA_TI_06306139_3_Bab2.pdf
4. 2012_TA_TI_06306139_4_Bab3.pdf
5. 2012_TA_TI_06306139_5_Bab4.pdf
6. 2012_TA_TI_06306139_6_Bab5.pdf
7. 2012_TA_TI_06306139_7_Bab6.pdf
8. 2012_TA_TI_06306139_8_Daftar-Pustaka.pdf
9. 2012_TA_TI_06306139_9_Lampiran.pdf

P T. Sandang Makmur Anugrah merupakan perusahaan yang bergerak di bidang tekstil, mengolah bahan baku kain (grey) menjadi kain yang slap pakai. Berdasarkan data historis perusahaan, brainstorming dan pengamatan langsung yang dilakukan, permasalahan yang dialami adalah tingginya jumlah produk cacat pada jenis kain RY 345s (cotton 30s). Pada tipe kain ini jumlah produk cacat mencapai 19.23%, yang terjadi pada proses Dyeing. Selama ini belum dilakukan identifikasi dan analisa secara mendetail terhadap tiap proses produksi, terutama pada proses yang banyak menimbulkan kegagalan dan kesulitan operator untuk menentukan upaya penanggulangan yang harus dilakukan. Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah memperoleh rancangan Sistem Pakar pada FIVIEA(Failure Mode and Effect Analysis)untuk menentukan penyebab kegagalan potensial dan memberikan usulan perbaikan yang perlu dilakukan berdasarkan nilai RPN (Risk Priority Number) tertinggi. Tahap awal dalam metode FMEA adalah menentukan efek dari kegagalan yang terjadi, menentukan penyebab dari kegagalan potensial, mendaftarkan control proses yang sudah dilakukan dan upaya penanggulangan yang dilakukan untuk menanggulangi jenis kegagalan. Kemudian menghitung nilai RPN yang didapat dari perkalian Severity, Occurrence dan Detection. Nilai RPN terbesar merupakan recommended action yang harus dilakukan terlebih dulu dalam penanggulangan masalah. Pada perancangan Sistem Pakar, hal yang pertama dilakukan adalah identkasi masalah yang didapat dari pembuatan FMEA, dimana input yang dimasukan adalah jenis kegagalan, efek kegagalan, penyebab kegagalan dan upaya penanggulanggan. Proses transfer pengetahuan ini disebut akuisisi pengetahuan. Setelah itu dilanjutkan dengan representasi pengetahuan yang menggunakan rule based system. Berikutnya adalah mekanisme interfrensi yang menggunakan metode forward chaining dan teknik pelacakan yang digunakan adalah depth first search. Tahap terakhir dalam perancangan sistem pakar adalah pembuatan sistem pakar menggunakan software EXSYS Professional. Hasid dari penelitian yang dilakukan berupa pendokumentasian dari keseluruhan tabel FMEA yang sudah dibuat ke dalam software EXSYS Professional dan dimaksudkan untuk memudahkan operator menentukan upaya penanggulangan apabila terjadi kegagalan dalam proses produksi. Serta usulan perbaikan berdasarkan nilai RPN yang tertinggi adalah membuat monitoring form untuk jalannya mesin per jam dan jumlah kain yang masuk ke dalam mesin serta penggunaan filter air pada sumber air yang masuk ke mesin.

P T. Sandang Makmur Anugrah is a company engaged in the textiles productions, processing raw materials (grey) into a ready-made cloth. Based on historical data the company, brainstorming and direct observations made, problems faced is the high number of defects RY 345s (30s cotton) linen. In this type of linen is the number of defects reaches 19,23%, which occurs in the process of Dyeing. Has not done a detailed identification and analysis of each production process, particularly on the process that generated a lot of failures and dculties to determine the response to operator needs to be done. The purpose of the research is to get the Expert System design based on FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) to determine potential causes of failure and propose improvements that need to be done based on the highest value of RPN (Risk Priority Number). Early stage in the FMEA method is to determine the effect of failures that occur, determine the causes of potential failure, the control register that has been carried out and mitigation efforts are being made to tackle the type of failure. Then calculate the RPN values which obtained from the multiplication of Severity, Occurrence, and Detection. Largest RPN value is recommended action should be performed first in the response to the problem. In the design of Expert System, the first thing to do is identify the problems derived from making FMEA, the kind of failure, the effects of failure, the cause of the failure and solutions are the input for knowledge transfer. Knowledge transfer process is called knowledge acquisition. After that making knowledge representation using a rule based system methods. The next action is making mechanism interference that uses forward chaining method and the tracking technique used is depth-first search. The last stage in the design of expert systems is the creation of Expert Systems using EXSYS Professional software. The results of research conducted in the form of documentation of the overall FMEA table that was made into the EXSYS Professional software and is intended to facilitate the operator to determine the response in the event of failure in the production process. And the proposed improvements based on the highest RPN values is to make the monitoring form and use a water filter on the source of water entering the machine.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?