Usulan perbaikan kualitas dengan metode Six Sigma dan FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) pada proses welding fuel tank tipe FU 150 di PT.Suzuki Indomobil Motor
P T. Suzuki Indomobil Motor merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang otomotif PT. Suzuki Indomobil Motor memproduksi dua jenis kendaraan, yaitu kendaraan roda dua dan kenadraan roda empat. Penelitian dilakukan untuk kendaraan roda dua ( motor ). PT Suzuki Indomobil Motor memproduksi tiga jenis motor dimana tipe Satria FU 150 ) merupakan tipe kendaraan yang masih mengalami masalah dalam hal kualitas, yaitu banyak ditemukannya kecacatan yang menyebabkan kerugian bagi perusahaan. Dalam produksi komponen-komponen FU 150, rata-rata persentase cacat terbanyak berada pada proses produksi untuk komponen Fuel Tank yaitu 1,275%. Target tersebut sangat jauh melebihi target perusahaan yaitu sebesar 0.577%. Berdasarkan tingginya persentase cacat tersebut, perusahaan perlu untuk terus meningkatkan kualitas produk. Dalam peningkatan kualitas dilakukanlah penelitian dengan menerapkan metode Six Sigma melalui tahapan DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, dan Control) dimana pada tahap Analyze, dilakukan dengan metode FMEA. Pemilihan proses produksi Fuel Tank yang akan diteliti berdasarkan jumlah persentase kecacatan terbanyak sehingga proses Rotary GMAW menjadi fokus di dalam penelitian. Dari analisis, PT. Suzuki Indomobil Motor memiliki nilai DPMO sebesar 4520 dengan tingkat sigma yaitu 4,1 sigma. Untuk mencapai peningkatan tingkat sigma, maka perlu dilakukan analisa dan perbaikan lebih lanjut terhadap proses produksi. Analisa dan perbaikan dilakukan dengan menggunakan tabel Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). FMEA berguna untuk mengetahui penyebab kegagalan yang menjadi prioritas penanganan masalah. Diketahui masalah penyebab kegagalan terbesar berada pada proses mesin Rotary GMAW yaitu base plate yang kotor dengan nilai RPN 441, Nozle las kasar dengan nilai RPN 378, dan setting kuat arus >270 ampere dengan nilai RPN 280. Untuk mengurangi adanya penyebab kegagalan proses, maka diberikan usulan perbaikan agar dapat meningkatkan kualitas produk. Usulan perbaikan berupa membersihkan meja base plate dan base plate pada saat setup, membersihkan, melumasi, dan mengganti nozle las secara berkala, melakukan perbaikan Standar Operasional Prosedur SOP agar operator lebih mudah melihat prosedur penggunaan mesin. Setela.h usulan perbaikan diimplementasikan, maka diperoleh penurunan nilai DPMO menjadi 3630 dengan peningkatan tingkat sigma menjadi 4,2 sigma