DETAIL KOLEKSI

Usulan penerapan metodologi six sigma dengan metode dmaic pada proses plastic injection untuk meningkatkan kualitas proses produksi boot plastik di PT. Daya Aneka Sempurna


Oleh : Benny

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2005

Pembimbing 1 : Sucipto Adisuwiryo

Subyek : Six sigma (Quality control standard);Production control

Kata Kunci : PT. Daya Aneka Sempurna, failure analysis, fuzzy control, production control, quality control,f

Status Posting : Published

Status : Tidak Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2005_TA_STI_06300104_Halaman-Judul.pdf
2. 2005_TA_STI_06300104_Lembar-Pengesahan.pdf
3. 2005_TA_STI_06300104_Bab-1_Pendahuluan.pdf -1
4. 2005_TA_STI_06300104_Bab-2_Tinjauan-Pustaka.pdf
5. 2005_TA_STI_06300104_Bab-3_Metodologi-Penelitian.pdf
6. 2005_TA_STI_06300104_Bab-4_Pengumpulan-Data.pdf
7. 2005_TA_STI_06300104_Bab-5_Pengolahan-Data.pdf
8. 2005_TA_STI_06300104_Bab-6_Kesimpulan-dan-Saran.pdf 4
9. 2005_TA_STI_06300104_Daftar-Pustaka.pdf
10. 2005_TA_STI_06300104_Lampiran.pdf

P T. DAYA ANEKA SEMPURNA adalah salah satu dari banyak perusahaan yang bergerak dalam bidang plastic injection yang menghasilkan produk produk bempa sepatu dan sendal plastik. Persaingan yang ketat dalam industri ini mengharuskan PT. DAYA ANEKA SEMPURNA untuk lebih meningkatkan kualitas produk, dimana hal ini dapat dilakukan dengan mengatasi biaya akibat kualitas buruk (COPQ) seminimal mungldn. Cost cf Poor Quality dari PT. DAYA ANEKA SEMPURNA sebelurn penelitian adalah rata-rata sebesar Rp 10.238.200,- per bulannya. Jumlah ini cukup besar karena hanya mencakupi produk boot yang menjadi fokus penelitian. Untuk meminimatsi nilai ini PT. DAYA ANEKA SEMPURNA memerlukan suatu program pengendalian kualitas yang konsisten dan terarah. Usulan penerapan metodologi Six Sigma diberikan untuk mengatasi masalah tersebut. Agar lebih terarah maka digunakan metode DMAIC ( Define-Measure-Analyze-Improve-Control ). Pada tahap Define dilakukan analisa untuk prioritas penanganan masalah agar lebih terfokus. Pada tahap ini terpilih produk boot sebagai produk yang memiliki proporsi cacat terbesar dan COPQ terbesar. Pada tahap Measure dilakukan pendefmisian karakteristik kunci (CTQ) dan pengukuran kineda awal. Path tahap Analyze dilakukan analisa untuk mencari faktor — faktor penyebab cacat dan cumber surnbernya dengan diagram sebab akibat dan FMEA.. Pada tahap Improve dilakukan perbaikan proses berdasarkan analisa masalah dengan metode Taguchi. Terakhir, pada tahap Control dilakukan implementasi dari hasil penelitian dan dilakukan pengukuran kineija setelah perbaikan. Pengukuran kineda setelah implementasi menunjukkan peningkatan pada kapabilitas proses dari 0,69 menjadi 0,71. Penurunan COPQ sebesar rata — rata Rp 1.853.100,- per bulannya dan peningkatan tingkat sigma dari tingkat sigma 4 menjadi tingkat sigma 4,1.

P T. DAYA ANEKA SEMPURNA is one of the many companies engaged in plastic injection that produces plastic shoe and sandal products. The tight competition in this industry requires PT. DAYA ANEKA SEMPURNA to further improve product quality, which can be done by minimizing the cost of poor quality (COPQ). Cost cf Poor Quality from PT. DAYA ANEKA SEMPURNA before the study was an average of Rp 10,238,200 per month. This amount is quite large because it only covers boot products that are the focus of the study. To minimize this value, PT. DAYA ANEKA SEMPURNA requires a consistent and focused quality control program. The proposal for the application of the Six Sigma methodology is given to overcome this problem. In order to be more focused, the DMAIC method (Define-Measure-Analyze-Improve-Control) is used. At the Define stage, an analysis is carried out to prioritize problem handling to be more focused. At this stage, the boot product was selected as the product with the largest proportion of defects and the largest COPQ. At the Measure stage, the key characteristics (CTQ) were defined and initial kinematic measurements were made. The Analyze stage path was analyzed to find the factors causing defects and their sources using cause and effect diagrams and FMEA. At the Improve stage, process improvements were made based on problem analysis using the Taguchi method. Finally, at the Control stage, the research results were implemented and performance measurements were made after the improvements. The kinematic measurements after implementation showed an increase in process capability from 0.69 to 0.71. The decrease in COPQ was an average of Rp 1,853,100 per month and an increase in the sigma level from sigma level 4 to sigma level 4.1.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?