Penentuan harga satu unit motor pad rantai logistik inbound dan manufaktur dengan pendekatan activity based costing pada PT. Global Lestari Motorindo
S eiring dengan berkembangnya industri manufaktur di Indonesia, persaingan antar perusahaan semakin ketat dan tidak dapat dihindarkan. Mobilitas yang tinggi telah menjadi kebutuhan bagi penduduk saat ini. Oleh karena itu, PT Global Lestari Motorindo memilih sektor industri otomotif dalam memenuhi kebutuhan tersebut. Produk yang d.ihasilkan adalah motor yang dibagi dalam dua kelas besar yaitu kelas bebek dan non bebek. Produk produk ini telah dipasarkan baik didalam maupun luar kota.Dengan semakin banyaknya persaingan merek dan barang pad.a industri otomotif,membuat perusahaan menetapkan harga jual yang cukup bersaing di pasar. Namun hal ini tidak memberikan fakta bahwa harga tersebut adalah harga yang efisien, mengingat sistem yang diterapkan perusahaan saat ini adalah sistem biaya konvensional. Maka dari itu perlu dilakukan suatu metode perhitungan biaya yang memuat informasi yang detil dan akurat agar dapat menjelaskan biaya yang terjadi pada kegiatan operasional perusahaan.Pendekatan dilakukan pada rantai logistik inbound yaitu pada aktivitas MRP,buying , receiving, dan storage dan proses manufaktur pada aktivitas machine shop. Pertama-tama didefinisikan terlebih dab.ulu aktivitas-aktivitas yang terjadi dalam dua bagian rantai tersebut, kemudian dilakukan identifikasi aktivitas primer dan sekung r, aktivitas-aktivitas tersebut hams memiliki elemen-elemen biaya yang memberikan kontribusi nyata pada perusahaan. Selanjutnya ditentukan basis aktivitas sekunder dengan cara membagi biaya aktivitas-aktivitas tersebut dengan output yang dapat diulcur, umumnya output tersebut adalah kapasitas masing-masing aktivitas. Setelah itu, dilanjutkan dengan menentukan combined rate yang alcan dikalkulasikan dengan Bill Of Activities yang mencalcup output yang dikonsumsi oleh produk yang diminta. Hasil alchir kalkulasi tersebut adalah biaya raw material. Kemudian perhitungan dilanjutkan dengan identifikasi aktivitas-aktivitas mesin produksi. Dengan langkah pengerjaan yang sama seperti perhitungan pada proses procurement diatas sampai pada Bill of Activities mesin yang mengaplikasikan biaya raw material sebelumnya dengan kalkulasi objek biaya. Hasil akhir perhitungan adalah biaya manufaktur motor per unit.i Pada tahap perhitungan biaya motor per unit dengan sistem ABC, dilakukan\\ pengujian terhadap 6 tipe motor yang berada dalam pembatasan masalah. Pengujian J .J. dilalcukan sebanyak 12 periode , diperoleh rata-rata biaya motor per unit untuk Champ Rp. j 1.475.601, Jetta Rp. 1.466.650, Kristal Rp. 1.487.468, Sporty Rp. 2.362.872, Winner Rp., ( 2.383.596, dan Action Rp. 2.216.811.Pada akhirnya untuk memudahkan perhitungan dalam proses procurement rantai logistik inbound, dikembangkan proses perhitungan dengan menggunakan metode Activity Based Costing yang terdiri dari dua bagian, yaitu database dengan software Microsoft Access 2000, dan perhitungan dengan software Microsoft Visual Basic 6.0 (VBA) dan tampilan Crystal Report. Hasil alchir dari perhitungan baik melalui program dan manual memiliki nilai yang signifikan.
A long with the improvement of manufacture industries in Indonesia, Competition among companies is getting tight. Mobility has become a big part for citizen. Therefore, PT Global Lestari Motorindo choose otomotive industries to achieve this main part. This company produces motorcycle which classified into two classes. Medium sized and bigsized motorcycle. These products has been marketed nationally.Due to the tight competition of products and brand, company decided to sell some of their products with low prices. But, this is not the efficient price, since the company stilluse the conventional method. Therefore a method includes an accurate information is needed, in order to clarify this problem so the company can earn more benefits ..This method is applied in logistic inbound which includes MRP, buying, receiving,storage and manufacturing chain in machine shop activities. First of all we should definedactivities in those two parts of chain, then separate them into two classification, primary and secondary activities, that complement the primary activities above. Those activities must have cost elements that contributes value to the company. Therefore we decided activity cost per unit to form a combined rate. After that, calculate with the Bill Of Activities that summarized output consumed by products ordered. The output of calculation results raw material cost. On the second part, the method continued with identification of machine shop activities on manufacturing chain. Applied the same steps on the inbound logistic chain The result is Motorcycle cost per unit.In determining motor cost per unit with system ABC, twelve trials for 6 types within the frame of objectives has been done. The average of motor cost per unit for Champ, Jetta, Kristal, Sporty, Winner, and Action are Rp. 1.475.601, Rp. 1.466.650, Rp. 1.487.468, Rp. 2.362.872, Rp.2.383.596, Rp. 2.216.811At last for simplifying these calculation, a software is improved. There are two main part of this program, database that used Microsoft Access 2000, and calculation Using software Microsoft Visual Basic 6.0 (VBA) and Crystal Report . The result of calculation using programme or manual is significant.